CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

2 Jul 2013

Musa al Khawarizmi, Penemu Angka 0-9



Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi lahir di Khawarizm (Kheva), selatan laut Aral. Tak diketahui awal hidupnya, kecuali fakta bahwa orang tuanya berpindah tempat ke suatu tempat di sebelah selatan Baghdad. Tanggal pasti kematiannya juga tak dikenal, tetapi bahwa ia mengabdi di bawah Al-Mamun di Baghdad pada tahun  813-833 diperkirakan ia meninggal sekitar 840 M.

Khawarizmi adalah seorang ahli matematik, ahli bumi dan ahli falak. Ia salah seorang ahli matematik terbesar yang pernah hidup, sesungguhnya, ia pendiri beberapa konsep dasar dan cabang matematika. Menurut Phillip, K. Hitti, ia pengaruhnya dalam pemikiran matematika lebih besar dibanding penulis pertengahan lain. Pekerjaannya di bidang aljabar, ia tidak hanya memulai pokok materi format sistematis tetapi ia juga mengembangkan sejumlah solusi analitis persamaan quadrat dan linear, yang membuatnya dinobatkan sebagai pendiri Algebra (Aljabar). Nama Aljabar diambil dari buku terkenalnya Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Perhitungan sintesis Yunani dan pengetahuan Hindu juga berisi kontribusinya yang sangat penting sampai cabang ilmu pengetahuan dan matematika. Dengan begitu, ia menerangkan penggunaan angka nol (0), satu angka pokok yang dikembangkan oleh Orang Arab. Dengan cara yang sama, ia mengembangkan sistim desimal sedemikian sehingga keseluruhan sistem dari angka-angka, ‘ algoritma’ atau’ algorizm’ dinamai menurut namanya ’alkhwarism’.

Sebagai tambahan terhadap pengenalan Sistem angka-angka dari India (sekarang dikenal sebagai Angka Arab), ia mengembangkan angka itu dalam beberapa prosedur seturut ilmu hitung, termasuk operasi pecahan. Melalui pekerjaannya sistem dari angka-angka diperkenalkan pertama oleh orang Arab dan kemudiannya dikembangkan di Eropa, melalui terjemahan-terjemahan Arab dalam bahasa-bahasa Eropa. Ia juga mengembangkan jadwal trigonometri fungsi-sinus, yang diteruskan sampai fungsi tangen oleh Maslamah. Ia juga menyempurnakan penyajian geometris irisan kerucut dan dikembangkan kalkulus dari dua kesalahan, yang pada kenyataannya membuatnya untuk berbeda konsep dengan ilmuwan lain. Ia juga dilaporkan sampai bekerjasama di pengukuran-pengukuran derajat tingkat yang diperintah oleh Mamun al-Rashid untuk mengukur lingkar dan volume bumi.

Pengembangan Tabel Astronomi olehnya adalah satu kontribusi penting dalam ilmu perbintangan (Falaq), dalam bidang ini ia juga menulis satu buku. Kontribusi Khawarizmi dalam geografi juga terkemuka, dalam bidang itu ia tidak hanya melakukan peninjauan kembali pandangan-pandangan Ptolemy dalam ilmu geografi, tetapi juga mengoreksinya secara detil peta dunianya. Kontribusi-kontribusi lainnya berkaitan dengan kerja asli jam, jam matahari dan astrolabes.

Beberapa bukunya diterjemahkan ke bahasa Latin awal abad 12. Sayangnya, bukunya, Kitab al-Jam’a wal Tafreeq bil Hisab al-Hindi, bahasa Arabnya musnah dibakar dalam suatu peperangan, tetapi terjemahan Latinnya selamat. Bukunya di bidang aljabar, Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al Muqabilah, juga diterjemahkan ke Latin di abad 12, dan terjemahan inilah yang memperkenalkan ilmu pengetahuan baru ini menuju ke Barat “yang sepenuhnya tak dikenal sampai pada waktu itu”. Tabel astronominya juga diterjemahkan ke bahasa Eropa dan kemudian ke Cina. Geografinya Kitab Surat-al-Ard, bersama-sama dengan  peta-petanya juga diterjemahkan.

Sebagai tambahan, ia menulis satu buku pada penanggalan Yahudi Istikhraj Tarikh al-Yahud, dan dua buku pada astrolabe. Ia juga menulis Kitab al-Tarikh dan bukunya di bidang sinar matahari adalah Kitab al-Rukhmat tetapi dua kitab ini telah hilang. Pengaruh Khawarizmi pada pertumbuhan ilmu pengetahuan, secara umum, matematika, geografi dan ilmu perbintangan khususnya, sejarah yang didirikan sungguh luar biasa. Kita bisa membayangka jika Khawarizm tidak menemukan angka nol, dan mengembangkan operasi angka arab untuk perhitungan, angka yang tersedia sampai hari ini mungkin hanya angka romawi yang tidak bisa dijadikan operasi hitung.

Buku-bukunya yang diterjemahkan ke bahasa-bahasa lain, dijadikan buku teks wajib dalam perkuliahan Universitas-universitas di Eropa hingga abad 16. Pendekatannya logis dan sistematis, ia tidak hanya mendamaikan pengetahuan umum pada berbagai cabang ilmu pengetahuan, terutama matematika, tetapi juga memperkayanya sebagai kontribusi aslinya. Tidak diragukan ia menyimpan nama baik tinggi sepanjang berabad-abad sejak itu.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: