CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

25 Jul 2014

Ketika Allah SWT Memberikan KuasaNya kepada Gaza



Subhanallah..lagi-lagi Allah menunjukkan kuasanya untuk membantu rakyat Palestina

Ratusan Ikan Pari Terdampar Secara Misterius di Gaza Palestina.

“hari ini Allah menyediakan semua ini untuk kami”. katanya.
Ratusan Ikan Pari Terdampar Secara Misterius di Gaza Palestina ? – Ratusan ikan pari jenis mobula terdampar secara misterius di Pantai Gaza City, Rabu waktu setempat. Terdamparnya ratusan ikan pari jenis mobula ini tentu saja menjadi berkah tersendiri bagi warga Gaza yang tengah menghadapi konflik dan blokade dengan negara Israel.

Ikan pari jenis mobula merupakan salah satu spesies ikan yang banyak dicari oleh para nelayan setempat, selain banyak memiliki daging yang enak dimakan, ikan jenis ini berharga cukup mahal, yaitu sekitar 6 sampai 7 Sekhel atau sekitar Rp. 14 ribu. Biasanya warga Gaza mendapatkan ikan jenis ini dari Mesir yang dikirim melalui terowongan bawah tanah, karena susah didapat inilah salah satu faktor yang menyebabkan ikan pari jenis mobula ini berharga mahal dan sekarang para warga Gaza berpesta menyambut berkah yang luar biasa ini.

Menurut Nelayan setempat, ini bukan pertama kalinya ikan ikan ini terdampar, karena sebelumnya sebanyak 220 ekor ikan terdampar dan dia sangat yakin besok akan ada lebih banyak lagi ikan yang terdampar, “hari ini Allah menyediakan semua ini untuk kami”. katanya.

Pendapat Ahli.

Adalah Bob Rubin, salah seorang pakar ikan pari yang terkenal dari Universitas Santa Rosa di California, mencoba menguak misteri ini, namun tetap saja sampai saat ini belum terpecahkan.

Ini adalah hal yang aneh dan saya tidak pernah menemukan hal seperti ini sebelumnya. Saya telah bekerja di Teluk California bertahun-tahun dimana banyak sekali terdapat sekumpulan mobula, tapi saya belum pernah melihat mereka terdampar massal seperti ini,” kata dia.

Dia menambahkan, tanpa melihat kondisi ikan dan faktor lain seperti isi perut dan kondisi insang mereka, ia tidak bisa menentukan apa yang menyebabkan ikan-ikan itu terdampar.

Dugaan sementara, ia menyebutkan, suara bawah air atau sinyal listrik mungkin telah menyebabkan disorientasi bagi ikan-ikan itu. “Tapi itu hanya tebakan saya,” kata Rubin.

Kondisi Ikan yang terdampar ini memiliki goresan luka dibeberapa bagian tubuhnya, kebanyakan dibagian sirip.

Apapun penyebab terdamparnya ikan pari jenis mobula ini, yang pasti hal ini adalah suatu berkah yang luar biasa bagi warga Gaza Palestina yang tengah ditimpa konflik berkepanjangan dengan negara Israel ...


24 Jul 2014

Kapan Mengucapkan "Subhanallah" dan "Masya Allah"



Ungkapan dzikir atau kalimah thayyibah "Subhanallah" sering tertukar dengan ungkapan "Masya Allah". Ucapkan "Masya Allah" kalau kita merasa kagum. Ucapkan "Subhanallah" jika melihat keburukan!

SELAMA ini kaum Muslim sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). 

Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna “hal itu terjadi atas kehendak Allah”

Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).


Ucapan Masya Allah

Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”. Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan Subhanallah

Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: "Allah Mahasuci dari keburukan tersebut".

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Saw berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Saw. Beliau bersabd :‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasululla , aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Saw bersabda:Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis” (HR. Tirmizi). 

“Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnya, keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim.

Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: 

“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik." (QS. 40-41).

“Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?” Malaikat-malaikatitu menjawab: “Mahasuci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”. (QS. Saba’: 40-41).

“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau (dari menciptakan hal yang sia-sia), maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran:109).

Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan.

Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Swt Mahasuci dari semua keburukan tersebut. Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah-indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta'ala. 

Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebalinya? 

Insya Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.*

Syair dari Habib Ali Al-Jufri untuk Sayyidina Imam Ali Karamallahu Wajhahul Kareem.



Terlahir dalam tempat tersuci (ka'bah), dihari terbaik (jum'at) dia tidak membuka matanya hingga tiga hari, dan ketika matanya terbuka, orang pertama yang di lihatnya adalah Sayyidina Rasullulah Sallalahu Alayhi wa alaa aalihi Wassalam.

Beliau (Sayyidina Ali) adalah guru teladan dari semua auliya Allah, gerbang dari kota ilmu, mantu Rasulullah yang menikah dengan wanita terbaik yang pernah hidup (Fatimah bint Rasulullah), ayah dari dua pemuda pemimpin pemuda surga (hasan dan husein) beliau juga di kenal sebagai Singa Allah, singa pendamping Rasulullah, amirul mukminin yang meninggal/syahid pada malam laylatul qadr, ditempat terbaik (masjid) diwaktu terbaik (sedang sholat) dan dalam posisi yang juga terbaik (sedang sujud)..
Masihkah anda punya alasan untuk menyalahkanku karena mencintainya?

Al Fathihah untuk raja dari Ahlul Bayt Rasulullah.. Sayyidina Ali bin Abi Taalib, Karamallahu Wajhahul Kareem.

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

dikutip dari Habib Adeng Vadaq

Sayyidina Imam Ali Pernah Peringatkan, Waspadai Kelompok Ini!



Kemunculan kelompok ekstrem seperti ISIS (the Islamic State of Iraq and Syria), Al Nusro dan lain-lain, sudah diprediksi kedatangannya oleh sahabat Ali bin Abi Thalib.

Menurut pengasuh Majelis ‘Bismillah’ MWCNU Pasarkliwon Surakarta, Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, 1.400 tahun silam, Imam Ali telah mengingatkan akan datangnya gerombolan bengis yang akan mengibarkan panji-panji hitam yang menyerupai panji-panji hitam Imam Mahdi.

“Ucapan beliau terekam dalam literatur Hadits Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yakni dalam kitab Kanzul Ummal yang dihimpun oleh ulama besar yang bernama Al Muttaqi Al Hindi pada riwayat nomer 31.530,” terang cicit Muallif Simtuddurar, Habib Ali Al-Habsyi itu, Ahad (20/7).

Dalam kitab tersebut, diriwayatkan bahwa Imam Ali pernah berkata: “Jika kalian melihat bendera-bendera Hitam, tetaplah kalian di tempat kalian berada, jangan beranjak dan jangan menggerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan muncul kaum lemah (lemah akal sehat dan imannya), tiada yang peduli pada mereka, hati mereka seperti besi (hati keras membatu jauh dari cahaya Hidayah).

Mereka akan mengaku sebagai Ashabul Daulah (pemilik negara, saat ini ISIS telah mengumumkan berdirinya Daulah Islam di Iraq dan Syam), mereka tidak pernah menepati janji, mereka berdakwah pada Al Haq (kebenaran) tapi mereka bukan Ahlul Haq (pemegang kebenaran).

Namanya dari sebuah julukan, marganya dari nama daerah (nama pemimpin mereka, memakai nama julukan dan marga dari asal daerah Baghdad) rambut mereka tak pernah dicukur, panjang seperti rambut perempuan, jangan bertindak apapun sampai nanti terjadi perselisihan diantara mereka sendiri, kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”

17 Jul 2014

Kisah Yahudi Penyebar Islam di Tanah Jawa



Yahudi sebagai etnis sering distigma sebagai musuh umat Islam yang wajib diperangi. Manakala Israel yang diidentikkan dengan Yahudi mencaplok tanah Palestina, etnis Yahudi kerap menjadi sasaran permusuhan umat Islam.

Namun, Kyai Haji Muhammad Solikhin, seorang ulama yang mengasuh pesantren di Boyolali, dalam triloginya tentang Syeikh Siti Jenarnya menceritakan peran dakwah Islam seorang ulama Timur Tengah berdarah Yahudi di Tanah Jawa.

“Tahukah kita, bahwa ada seorang etnis Yahudi kelahiran Andalusia pada abad kelima belas masehi yang menjadi salah satu penyebar Islam di pulau Jawa. Dialah Maulana Abdulmalik Israel yang semula seorang Yahudi yang telah mengkonversi menjadi muslim,” demikian dituliskan oleh Kyai Haji Muhammad Solikhin

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Ibnu Batutah, konon Maulana Malik Israel adalah salah satu anggota dari dewan Walisongo angkatan pertama, selain Syeikh Subakir, Syeikh Hassanuddin dan beberapa penyebar Islam pertama di Jawa. Maulana Malik Israel adalah seorang sufi yang meninggalkan tradisi Andalusia, tempat kelahirannya, sehingga tidak melulu mengandalkan rasionalisme yang telah menyebabkan kejatuhan Andalusia.

Di blog pribadinya, KH. Musthofa Bisri gusmus.net menurunkan artikel tentang peran dakwah Islam Maulana Malik Israel bersama anggota dewan Walisongo menyebarkan Islam hingga akhirnya hayatnya. Konon, beliau dikuburkan di sebuah bukit kecil di tepi Teluk Banten, Bojonegara, Kab. Serang, utara Kota Cilegon. Tampaknya, bukit itu dipilih pertama kali oleh Maulana Malik Israel sebagai ulama yang lebih tua dari Syeikh Sholeh bin Abdurrahman seorang penyebar Islam yang hidup pada masa Maulana Hassanuddin. Bukit itu berada pada lokasi yang memiliki titik pandang yang cukup indah ke arah barat sehingga dapat menjadi proyeksi tafakur pada saat menyepi. Masyarakat menyebut bukit itu dengan Gunung Santri. Konon, daerah itu adalah tempat santri belajar kepada guru ulama tersebut.

Secara panjang lebar Gus Mus menuturkan sejarah ulama Yahudi itu dan Kampung yang menjadi wilayah dakwah Maulana Malik Israel. Daerah itu kini disebut dengan nama Kampung Beji. Sebuah kampung yang kemudian menjadi basis pergerakan perlawanan masyarakat Banten terhadap Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga masa kemerdekaan. Salah satu inspirator perlawanan itu adalah Maulana Malik Israel, selain tentunya Sultan Ageng Tirtayasa, musuh utama VOC.

Inspirasi itu masuk dalam beberapa bentuk, antara lain melalui keturunannya yang tersebar di hampir seluruh tanah banten. Salah satu keturunannya adalah Syeikh Jamaluddin yang dimakamkan di dekat Pelabuhan Merak. Keturunan Maulana Malik Israel konon dinikahi oleh kakek dari Syarif Hidayatullah. Artinya, secara tidak langsung Syarif Hidayatullah sebagian dari dirinya berdarah Israili, selain berdarah Husseini. Jejak dari penghormatan kepada Maulana Malik Israel ini disebutkan dalam silsilah Maulana Hassanuddin yang disebutkan dalam Sejarah Banten dengan nama Sultan Bani Israel. Inspirasi itu, selain melalui darah genetik, adalah tradisi wasilah dalam doa yang dipanjatkan dalam setiap memulai doa, hizib atau munajat oleh masyarakat Banten.

Yahudi bagi orang Islam tidak melulu distigmakan oleh muslim sebagai musuh pengrusak iman ummat Islam, tetapi ada juga seorang Yahudi yang mendapatkan penghormatan sebagaimana para wali penyebar Islam di Jawa lainnya.

Wallahu A'lam



Kisah Turunnya Hidangan dari Langit




Allah menurunkan hidangan yang terdiri dari roti, ikan, delima, dan buah-buahan, serta beragam lainnya.

“Wahai Isa putra Maryam, dapatkah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah hidangan dari surga?” Pinta pengikut Isa, atau yang disebut dengan Al Hawariyyun. 

Tentu saja permintaan tersebut sangat mengejutkan Nabiyullah Isa. Jika bukan untuk menguji kenabiannya maka para pengikutnya bukan lain ingin menguji kebesaran Allah. 

“Takutlah kepada Allah, jika kalian memang beriman,” jawab Isa.

Permintaan “besar” Hawariyyun bermula saat Allah memerintahkan hamba-Nya mengerjakan puasa selama 30 hari. Nabi Isa pun kemudian menyampaikan perintah Allah kepada para muridnya. Maka berpuasalah mereka selama sebulan atau 30 hari. Pada ujung bulan, setelah mengerjakan puasa, para pengikut Isa pun meminta “hadiah”. 

Tak tanggung-tanggung, mereka meminta sesuatu yang sangat besar. Mereka menginginkan sebuah hidangan diturunkan dari langit untuk mereka berbuka puasa.

Mendengar permintaan pengikutnya, Isa tak habis pikir. Telah banyak mukjizat yang Allah berikan padanya, namun pengikutnya tak kunjung juga merasa puas. Putra Maryam pun kemudian takut pengikutnya akan seperti umat terdahulu yang meminta sesuatu besar kepada Allah namun berujung pada kekafiran. Dia enggan menyetujui permintaan pengikutnya tersebut.

Namun, para Hawari terus membujuk Nabi Isa. Mereka menginginkan hari raya atas puasa yang telah mereka lakukan dengan turunnya hidangan dari langit. Mereka pun beralasan kepada Isa, “Kami meminta hidangan itu karena kami ingin memakannya dan agar tenteram hati kami, agar keimanan kami menjadi lebih kuat dan supaya kami mengetahui bahwa kau memang menyampaikan hal yang benar dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu,” ujar mereka.

Pengikutnya terus bersikeras, Nabi Isa pun tak sanggup menolak. Dia kemudian bersiap menuju tempat peribadatannya. Mengenakan pakaian bagus, Nabiyullah memohon kepada Allah agar permintaan umatnya dikabulkan. 

“Ya Rabb kami, turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau. Beri rezekilah kami, dan Engkaulah sang Maha Pemberi rezeki,” pinta Al Masih.

Allah pun kemudian mengabulkan utusan-Nya. Allah kemudian berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu. Barang siapa yang kafir sesudah turun hidangan itu maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia,” firman Allah.

Maka sebuah meja suci berisi banyak makanan, atau disebut dengan Al Maidah turun dari langit. Dua buah awan mengapitnya dan membawanya turun menuju Nabi Isa. Sementara, Al Hawariyun menyaksikan peristiwa menakjubkan tersebut. Nabi Isa terus berdoa agar hidangan tersebut menjadi rahmat dan  bukan azab. Saat menerimanya, Nabi Isa pun membuka kain penutup hidangan tersebut seraya berkata, “Dengan nama Allah sebaik-baik pemberi rezeki,” ujarnya.

Dikabarkan, hidangan tersebut terdiri atas roti, ikan, delima dan buah-buahan, dan  beragam lainnya. Aromanya pun sangat harum semerbak. Menerima kasih sayang Allah, Nabi Isa pun kemudian bersujud yang kemudian diikuti para pengikutnya. Lalu para pengikut Isa bertanya, “Wahai Roh Allah, apakah ini makanan dari dunia, ataukah dari surga?” 

Nabi Isa dengan sabar menjawab, “Bukankah Allah telah melarang kalian mengajukan pertanyaan macam ini. Hidangan ini dari Ilahi, Allah Maha Berkuasa hanya mengatakan 'jadilah', maka jadilah hidangan ini. Ini adalah tanada dari Allah sekaligus peringatan manusia agar beriman,” ujar Nabi Isa.

Tibalah saat menyantap hidangan. Namun, bukan bersegera memakannya, para pengikut Isa menyuruh nabi mereka memakannya terlebih dahulu. “Kami tidak akan makan sebelum engkau memakannya,” ujar mereka. 

Nabi Isa pun menjawab, “Bukankah kalian yang meminta ini sejak awal?” ujarnya. Namun, mereka tetap enggan menyentuh hidangan tersebut. Maka Nabi Isa pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat. Melihatnya, para pengikut Isa yang meminta hidangan sejak awal itu pun menyesal tak menyantapnya pertama kali.

Keajaiban Al Maidah pun masih terlihat saat disantap. Meski ribuan orang memakannya, hidangan tersebut tak kunjung habis. Setiap yang memakannya pun mendapat kebaikan yang banyak. Keajaiban Al Maidah ini pun di kemudian hari menjadi satu dari mukjizat Nabi Isa yang disalahartikan pengikutnya. Mereka kemudian melupakan esensi mukjizat nabi Allah dan justru menganggap Isa sebagai putra Allah kemudian menyembahnya.

Kisah Al Maidah ini diberitakan dalam Alquran, bahkan diabadikan menjadi nama surat, yakni surah al-Maidah. Kisah tersebut terdapat dalam surah al-Maidah ayat 110 hingga 120. Terdapat pula hadis yang mengisahkannya dari beberapa sahabat, seperti Ibnu Abbas dan Salman al-Farisi.


Kisah Bani Israil dan Harta Karun Sihir



Suatu hari pasca kenabian Sulaiman, satu jin menjelma menjadi manusia dan mendatangi Bani Israil. Ia menawarkan hal yang menggiurkan, "Maukah kalian ku tunjukkan harta karun yang belum pernah kalian ketahui?" ujar jin itu kepada sekelompok Bani Israil. 

Mendengarnya, Bani Israil pun girang dan bersemangat. Tentu saja mereka mau meski tawaran itu datang dari orang tak dikenal dan tak terpercaya. "Ya, dimana itu?" tanya mereka.

"Galilah di bawah singgasana Sulaiman!" perintah si jin. Mereka pun menuruti dan berbondong-bondong menuju peninggalan istana Sulaiman yang megah tiada tara. Terbayang harta karun Nabi Sulaiman yang kekuasaannya tak tertandingi. Mereka pun segera menggali singgasana nabi mereka dengan tamak. 

Namun saat menggalinya, mereka kesulitan dan meminta bantuan jin. "Bantulah kami untuk menggali," ujar seorang dari Bani Israil. Namun jin enggan. Apalagi menggali, mendekatinya saja jin ketakutan. 

"Aku disini saja, aku tak akan emana-mana. Jika kalian tidak menemukannya, kalian boleh membunuhku," ujar jin dari golongan jahat tersebut.

Setelah beberapa lama, Bani Israil pun berhasil menemukan sebuah peti. Mereka girang setengah mati, begitupun dengan si jin. Saat dibuka, isinya bukan emas atau berlian, melainkan setumpuk kitab usang. Namun jin terperangah, seakan menemukan barang lamanya yang hilang.

Bani Israil pun membuka lembaran-lembaran penuh catatan tersebut. Mereka kaget menemukan catatan ilmu sihir di dalamnya. Serta merta, jin yang licik segera berkata, "Ternyata Sulaiman adalah tukang sihir!" serunya menghasut Bani Israil. 

"Apa maksudmu?" mereka bertanya-tanya. "Kitab sihir ini Sulaiman sembunyikan untuk mengendalikan kalian semua," ujar jin berdusta.

Bani Israil yang bodoh pun gampang terpedaya. Mereka pun mengingat hal-hal menakjubkan yang dimiliki Nabi Sulaiman dan mempercayainya sebagai tipu daya sihir belaka. Segera mereka mengabarkan hal tersebut kepada seluruh warga. Hampir semua keturunan Bani Israil mempercayai bahwa nabi yang diutus kepada mereka itu hanyalah seorang tukang sihir. 

Namun terdapat sekelompok orang salih yang tetap membela Nabi Sulaiman, "Ia bukanlah seorang tukang sihir, Ia adalah utusan Allah," ujar orang salih yang jumlahnya secuil itu.

Jin berhasil membuat keturunan Yahudi itu menentang Nabi Sulaiman. Dengannya, ajaran sang nabi pun akan mereka enyahkan. Bani Israil terpedaya dan lebih meyakini ucapan jin. Mereka yang juga gemar melakukan sihir pun justru kemudian mempelajari dan banyak melakukan sihir. Melihatnya, jin girang bukan kepalang. Tentu saja, mereka tak tahu bahwa lembaran ilmu sihir itu milik nenek moyang mereka yang berkolaborasi dengan jin.

Saat Nabi Sulaiman masih hidup, beliau geram dengan banyaknya catatan-catatan sihir dari para dukun. Penguasaan sihir diperoleh para dukun atas keberhasilan jin dalam mencuri berita langit. Zaman dahulu, sebelum diutusnya Rasulullah, jin jahat gemar bertandang ke langit untuk mencuri dengar berita tentang masa depan. Mereka mendengarnya dari para malaikat yang ditugaskan Allah. Dari menguping tersebut, para jin mengetahui hal-hal yang akan terjadi di bumi.

Setelah berhasil mencuri informasi, mereka turun ke bumi dan mendatangi para dukun dan tukang sihir. Kepada merka lah, para jin itu memberikan hasil curi dengar berita langit. Sebuah informasi dari langit direkayasa jin menjadi 70 yang semuanya kemudian diterima para peramal untuk kemudian dituliskannya. Tersebarlah kitab-kitab sihir di kalangan Bani Israil. 

Mengatasinya, Nabi Sulaiman menyita seluruh catatan sihir itu. Beliau bermaksud melenyapkan sihir di muka bumi. Maka terkumpullah seluruh kitab dusta itu kemudian dipendam dibawah singgasananya. Tak ada yang tahu tempat dipendamnya kitab itu kecuali Nabi Sulaiman, orang saleh kepercayaannya, dan tentu saja, oleh jin. 

Namun jin tak berdaya menggali kotak berisi kitab sihir itu. Acapkali mendekatinya, mereka akan segera hangus terbakar. Mereka pun tak berani menyebarkan kebohongan sihir lagi, hingga kemudian Nabi Sulaiman wafat. Orang-orang saleh kepercayaannya pun meninggal dunia. Tinggallah tersisa jin yang mengetahui rahasia hartanya yang terpendam. Ia lah yang kemudian mendatangi Bani Israill, menawarkan harta karun dan memperdaya mereka dengan memnuduh Nabi Sulaiman sebagai tukang sihir.

Tuduhan jin ini termaktub dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 102. "Dan mereka (Bani Israil-pen) mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan (kitab sihir-pen) pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir)." Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir.

Sebagaimana diketahui, Nabi Sulaiman memiliki kerajaan yang tak ada tandingannya sepanjang sejarah. Pasukannya terdiri atas manusia, jin dan hewan. Tak sedikit jin yang menjadi budak dibawah perintahnya. Para jin jahat itu tak berdaya dibawah kekuasaan Sulaiman. Bahkan sebetulnya kematian Nabi Sulaiman memberikan hikmah kepada umatnya bahwa jin tidaklah mengilmui hal ghaib. 

"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan," Surah Saba' ayat 14.

Namun Bani Israil mudah tertipu dan terpedaya. Keimanan mereka pada nabi sangat rendah hingga buta akankebenaran. Mereka justru terus mempraktikan sihir dan mempelajarinya dari jin. Dalam sejarah, mereka bahkan sangat terkenal dalam penguasaan sihir.

Dari kisah Bani Israil dan jin diatas, beberapa sumber mengatakan kisah tersebut masih berkaitan dengan upaya Zionis Yahudi dalam penggalian Haikal Sulaiman dibawah Masjidil Aqsa di Palestina yang terus berlangsung hingga kini.
Bagiamana kaitannya, Allahu wa Rasuluhu A'lam. Kisah ini cukup menjadi pelajaran berharga bagi muslimin untuk menolak sihir dan menjauhi syirik. Selain itu juga untuk tidak mengikuti jejak umat terdahulu yang tidak menghormati para utusan Allah yang mulia.


14 Jul 2014

Renungan Palestina: Bukan Muslim Seperti Kalian



"Pasca Tragedi Pembantaian kaum muslimin oleh Yahudi di Masjidil Aqsha beberapa tahun yang lalu" Ada seorang muslim yg bertemu dengan orang Yahudi, lalu dia berkata: "Meskipun lama, namun suatu ketika nanti kami akan mengusir kalian dari Palestina dengan hina dina, dan kami akan merebut kembali Masjidil Aqsha, sehingga pohon dan batu akan membantu kami dalam memerangi kalian."

Yang mengherankan, orang Yahudi itu berkata: "Ya, itu benar. Hal itu kami baca di kitab kami, dan diketahui oleh kami baik yang alim maupun yang bodoh, namun yang akan mengalahkan kami bukanlah muslimin semacam kalian." Maka si muslim berkata: "Lalu siapa?". Yahudi menjawab: "Mereka adalah kaum muslimin yang jumlah jamaah shalat Shubuhnya sama seperti jumlah jamaah shalat Jumat."


lihat: 
-Mukhtasar Asyratus Sa'ah, taqdim: Syaikh Abdullah al-Jibrin hal 28. 
-Majalah Al Furqon edisi 07 th ke 8 1430/2009.

15 Ramadan

15 Ramadan hari lahir Sayidina Hassan [ra]
17 Ramadan hari Perang Badar.


Mari kita kirimkan fatihah untuk Sayidina Hasan ra, cucu Rasulullah saw dan fatihah untuk para Syuhada Perang Badar, Fatihah.
1. Sayyidina wa Hababina wa Nabiyyina Muhammad (saw) 
2. Sayyidina Aba Bakr as-Siddaq, Rady Allahu 'Anhu
3. Sayyidina 'Umar ibn al-Khattab al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
4. Sayyidina 'Uthman ibn 'Affan al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
5. Sayyidina 'Ala ibn Aba Talib al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
6. Sayyidina Talha ibn 'Ubaydillah al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
7. Sayyidina az-Zubayr ibn al-'Awwam al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
8. Sayyidina ‘Abdu'rRahman ibn 'Awf al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
9. Sayyidina Sa‘d ibn Aba Waqqas Rady Allahu 'Anhu
10. Sayyidina Sa‘ad ibn Zayd al-Muhajira, Rady Allahu 'Anhu
11. Sayyidina Aba 'Ubayda 'amir ibn 'Abdillah ibn al-Jarrah Rady Allahu 'Anhu
Alif
1. Ubayy ibn Ka‘b al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. al-Akhnas ibn Khubayb al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
3. al-Arqam ibn Abi'l Arqam al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
4. As‘ad ibn Yazad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Anas ibn Mu‘adh al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Anasah, mawla Rasulillah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
7. Unays ibn Qatadah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
8. Aws ibn Thabit al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
9. Aws ibn Khawla al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
10. Aws ibn as-Samit al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Iyas ibn al-Aws al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
12. Iyas ibn al-Bukayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Ba'
1. Bujayr ibn Aba Bujayr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Bahhath ibn Tha‘laba al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Basbas ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Bishr ibn Bara' ibn Ma‘rar al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Bashar ibn Sa‘d al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Bilal ibn Rabah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Ta'
1. Tamam ibn Yu‘ar al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Tamam mawla Bana Ghanam al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
3. Tamam mawla Khirash ibn as-Simmah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Tha'
1. Thabit ibn Aqram al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Thabit ibn Tha‘labah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Thabit ibn Khalid al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Thabit ibn Khansa' al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Thabit ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Thabit ibn Hazzal al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Tha‘labah ibn Hatib ibn ‘Amr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
8. Tha‘labah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
9. Tha‘labah ibn Ghanamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
10. Thaqf ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Jam
1. Jabir ibn Khalid ibn ‘Abd al-Ash-hal al-Khazraja, Rady Allahu‘Anhu
2. Jabir ibn ‘Abdillah ibn Ri'ab al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Jabbar ibn Sakhr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Jabr ibn ‘Atak al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. Jubayr ibn Iyas al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Ha'
1. al-Harith ibn Anas al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. al-Harith ibn Aws ibn Rafi‘ al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
3. al-Harith ibn Aws ibn Mu‘adh al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
4. al-Harith ibn Hatib al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. al-Harith ibn Khazamah ibn ‘Ada al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
6. al-Harith ibn Khazamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. al-Harith ibn Aba Khazamah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
8. al-Harith ibn as-Simmah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
9. al-Harith ibn ‘Arfajah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
10. al-Harith ibn Qays al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
11. al-Harith ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
12. al-Harith ibn an-Nu‘man ibn Umayya al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
13. Harithah ibn Suraqa ash-Shahad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
14. Harithah ibn an-Nu‘man ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
15. Hatib ibn Aba Balta‘ah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
16. Hatib ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
17. Hubab ibn al-Mundhir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
18. Habab ibn al-Aswad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
19. Haram ibn Milhan al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
20. Hurayth ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
21. Husayn ibn al-Harith ibn al-Muttalib al-Muhajira, RadyAllahu‘Anhu
22. Hamza ibn al-Humayyir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
23. Hamza ibn ‘Abd al-Muttalib al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Kha'
1. Kharijah ibn al-Humayr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Kharijah ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Khalid ibn al-Bukayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
4. Khalid ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Khabbab ibn al-Aratt al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
6. Khabbab mawla ‘Utba al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
7. Khubayb ibn Isaf al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
8. Khubayb ibn ‘Ada al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
9. Khidash ibn Qatadah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
10. Khirash ibn as-Simmah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Khuraym ibn Fatik al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
12. Khallad ibn Rafi‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
13. Khallad ibn Suwayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
14. Khallad ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
15. Khallad ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
16. Khulayd ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
17. Khalafa ibn ‘Ada al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
18. Khunays ibn Hudhafah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
19. Khawwat ibn Jubayr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
20. Khawla ibn Aba Khawla al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Dhal
1. Dhakwan ibn ‘Abdi Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Dhakwan ibn Sa‘d al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Dhu'sh-shimalayn ibn ‘Abd ‘Amr ash-Shahad, Rady Allahu‘Anhu
Ra'
1. Rashid ibn al-Mu‘alla al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Rafi‘ ibn al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Rafi‘ ibn al-Mu‘alla ash-Shahad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Rafi‘ ibn ‘Unjudah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. Rafi‘ ibn Malik al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Rafi‘ ibn Yazad al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
7. Rib‘a ibn Rafi‘ al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
8. Raba‘ ibn Iyas al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
9. Raba‘ah ibn Aktham al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
10. Rukhaylah ibn Tha‘labah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Rifa‘ah ibn al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
12. Rifa‘ah ibn Rafi‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
13. Rifa‘ah ibn ‘Abd al-Mundhir al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
14. Rifa‘ah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Zay
1. Ziyad ibn as-Sakan al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Ziyad ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Ziyad ibn Labad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Zayd ibn Aslam al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. Zayd ibn Harithah mawla Rasalillah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
6. Zayd ibn al-Khattab al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
7. Zayd ibn al-Muzayyin al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
8. Zayd ibn al-Mu‘alla al-Khazraja,Rady Allahu ‘Anhu
9. Zayd ibn Wada‘ah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
San
1. Salim ibn ‘Umayr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Salim mawla Aba Hudhayfa al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
3. As-Sa'ib ibn ‘Uthman ibn Maz'an al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
4. Sabrah ibn Fatik al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
5. Subay‘ ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Suraqa ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Suraqa ibn Ka‘b al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
8. Sa‘d ibn Khawlah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
9. Sa‘d ibn Khaythama ash-Shahad al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
10. Sa‘d ibn ar-Raba‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Sa‘d ibn Zayd al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
12. Sa‘d ibn Sa‘d al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
13. Sa‘d ibn Suhayl al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
14. Sa‘d ibn ‘Ubada al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
15. Sa‘d ibn ‘Ubayd al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
16. Sa‘d ibn ‘Uthman al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
17. Sa‘d ibn Mu‘adh al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
18. Sa‘d mawla Hatib Aba Balta‘a al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
19. Sufyan ibn Bishr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
20. Salamah ibn Aslam al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
21. Salamah ibn Thabit al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
22. Salamah ibn Salamah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
23. Salat ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
24. Sulaym ibn al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
25. Sulaym ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
26. Sulaym ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
27. Sulaym ibn Milhan al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
28. Simak ibn Sa‘d al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
29. Sinan ibn Sayfa al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
30. Sinan ibn Aba Sinan ibn Mihsan al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
31. Sahl ibn Hunayf al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
32. Sahl ibn Rafi‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
33. Sahl ibn ‘Atak al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
34. Sahl ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
35. Suhayl ibn Rafi‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
36. Suhayl ibn Wahb al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
37. Sawad ibn Razam al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
38. Sawad ibn Ghaziyyah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
39. Suwaybit ibn Sa‘d ibn Harmalah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Shan
1. Shuja‘ ibn Wahb ibn Raba‘ah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
2. Sharak ibn Anas al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
3. Shammas ibn ‘Uthman al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Sad
1. Sabah mawla Abi'l ‘as al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
2. Safwan ibn Wahb ash-Shahad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
3. Suhayb ibn Sinan ar-Rami al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
4. Sayfiyy ibn Sawad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Dad
1. Dahhak ibn al-Harithah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Dahhak ibn ‘Abdi ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Damrah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Ta' (wa) Za'
1. Tufayl ibn al-Harith ibn al-Muttalib, Rady Allahu‘Anhu
2. Tufayl ibn Malik al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Tufayl ibn an-Nu‘man al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Tulayb ibn ‘Umayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
1. Zuhayr ibn Rafi‘ al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
‘Ayn
1. ‘asim ibn Thabit al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. ‘asim ibn ‘Ada al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
3. ‘asim ibn al-‘Ukayr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. ‘asim ibn Qays al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. ‘aqil ibn al-Bukayr ash-Shahad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
6. ‘amir ibn Umayyah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. ‘amir ibn al-Bukayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
8. ‘amir ibn Raba‘ah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
9. ‘amir ibn Sa‘d al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
10. ‘amir ibn Salamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. ‘amir ibn Fuhayrah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
12. ‘amir ibn Mukhallad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
13. ‘aidh ibn Ma‘is al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
14. ‘Abbad ibn Bishr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
15. ‘Ubbad ibn al-Khashkhash al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
16. ‘Abbad ibn Qays ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
17. ‘Abbad ibn Qays ibn ‘Ayshah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
18. ‘Ubadah ibn as-Samit al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
19. ‘AbdAllah ibn Tha‘labah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
20. ‘AbdAllah ibn Jubayr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
21. ‘AbdAllah ibn Jahsh al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
22. ‘AbdAllah ibn Jadd ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
23. ‘AbdAllah ibn al-Humayr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
24. ‘AbdAllah ibn ar-Raba‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
25. ‘AbdAllah ibn Rawaha al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
26. ‘AbdAllah ibn Zayd ibn Tha‘labah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
27. ‘AbdAllah ibn Suraqa al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
28. ‘AbdAllah ibn Salamah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
29. ‘AbdAllah ibn Sahl al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
30. ‘AbdAllah ibn Suhayl ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
31. ‘AbdAllah ibn Sharak al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
32. ‘AbdAllah ibn Tariq al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
33. ‘AbdAllah ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
34. ‘AbdAllah ibn ‘Abdillah ibn Ubay ibn Salal, RadyAllahu ‘Anhu
35. ‘AbdAllah ibn ‘Abdi Manaf ibn an-Nu‘man, Rady Allahu‘Anhu
36. ‘AbdAllah ibn ‘Abs al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
37. ‘AbdAllah ibn ‘Urfutah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
38. ‘AbdAllah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
39. ‘AbdAllah ibn ‘Umayr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
40. ‘AbdAllah ibn Qays ibn Khaldah ibn Khalid, Rady Allahu‘Anhu
41. ‘AbdAllah ibn Qays ibn Sakhr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
42. ‘AbdAllah ibn Ka‘b al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
43. ‘AbdAllah ibn Makhramah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
44. ‘AbdAllah ibn Mas‘ad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
45. ‘AbdAllah ibn Maz'an al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
46. ‘AbdAllah ibn an-Nu‘man al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
47. ‘Abdu'rRahman ibn Jabr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
48. ‘Abdu Rabbihi ibn Haqq al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
49. ‘Abs ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
50. ‘Ubayd ibn Aws al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
51. ‘Ubayd ibn at-Tayyihan al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
52. ‘Ubayd ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
53. ‘Ubayd ibn Aba ‘Ubayd al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
54. ‘Ubaydah ibn al-Harith ash-Shahad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
55. ‘Itban ibn Malik al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
56. ‘Utbah ibn Raba‘ah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
57. ‘Utbah ibn ‘Abdillah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
58. ‘Utbah ibn Ghazwan al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
59. ‘Uthman ibn Maz'an al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
60. al-‘Ajlan ibn an-Nu‘man al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
61. ‘Adiyy ibn Aba az-Zaghba' al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
62. ‘Ismah ibn al-Husayn al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
63. ‘Usaymah halaf min Ashja‘ al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
64. ‘Atiyya ibn Nuwayrah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
65. ‘Uqbah ibn ‘amir ibn Naba al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
66. ‘Uqbah ibn ‘Uthman al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
67. ‘Uqbah ibn Wahb ibn Khaldah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
68. ‘Uqbah ibn Wahb ibn Raba‘ah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
69. ‘Ukkasha ibn Mihsan al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
70. ‘Ammar ibn Yasir al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
71. ‘Umarah ibn Hazm al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
72. ‘Umarah ibn Ziyad al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
73. ‘Amr ibn Iyas al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
74. ‘Amr ibn Tha‘labah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
75. ‘Amr ibn al-Jamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
76. ‘Amr ibn al-Harith ibn Zuhayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
77. ‘Amr ibn al-Harith ibn Tha‘laba al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
78. ‘Amr ibn Suraqa al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
79. ‘Amr ibn Aba Sarh al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
80. ‘Amr ibn Talq al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
81. ‘Amr ibn ‘Awf al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
82. ‘Amr ibn Qays ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
83. ‘Amr ibn Mu‘adh al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
84. ‘Amr ibn Ma‘bad al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
85. ‘Umayr ibn Haram ibn al-Jamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
86. ‘Umayr ibn al-Humam ash-Shahad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
87. ‘Umayr ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
88. ‘Umayr ibn Aba Waqqas ash-Shahad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
89. ‘Antarah mawla Sulaym ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
90. ‘Awf ibn al-Harith ash-Shahad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
91. ‘Uwaym ibn Sa‘idah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
92. ‘Iyad ibn Zuhayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Ghayn (wa) Fa'
1. Ghannam ibn Aws al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu.
1. Fakih ibn Bishr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Farwah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Qaf
1. Qatadah ibn an-Nu‘man al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Qudamah ibn Maz'an al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
3. Qutbah ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Qays ibn as-Sakan al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Qays ibn ‘Amr ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Qays ibn Mihsan al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Qays ibn Mukhallad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Kaf (wa) Lam
1. Ka'b ibn Jammaz al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Ka‘b ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
1. Libdah ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Mam
1. Malik ibn ad-Dukhshum al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Malik ibn Raba‘ah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Malik ibn Rifa‘ah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Malik ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
5. Malik ibn Qudama ibn ‘Arfajah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
6. Malik ibn Mas‘ad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Malik ibn Numaylah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
8. Malik ibn Aba Khawla al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
9. Mubash-shir ibn ‘Abdi'l Mundhir ash-Shahad, Rady Allahu‘Anhu
10. al-Mujadhdhar ibn Ziyad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Muhriz ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
12. Muhriz ibn Nadlah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
13. Muhammad ibn Maslamah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
14. Midlaj ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
15. Murarah ibn ar-Raba‘ al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
16. Marthad ibn Aba Marthad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
17. Mistah ibn Uthatha al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
18. Mas‘ad ibn Aws al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
19. Mas‘ad ibn Khaldah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
20. Mas‘ad ibn Raba‘ah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
21. Mas‘ad ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
22. Mas‘ad ibn Sa‘d ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
23. Mas‘ad ibn ‘Abdi Sa‘d ibn ‘amir al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
24. Mus'ab ibn ‘Umayr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
25. Muzahhir ibn Rafi‘ al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
26. Mu‘adh ibn Jabal al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
27. Mu‘adh ibn al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
28. Mu‘adh ibn as-Simmah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
29. Mu‘adh ibn ‘Amr bin al-Jamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
30. Mu‘adh ibn Ma‘is al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
31. Ma‘bad ibn ‘Abbad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
32. Ma‘bad ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
33. Mu‘attib ibn ‘Ubayd al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
34. Mu‘attib ibn ‘Awf al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
35. Mu‘attib ibn Qushayr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
36. Ma‘qil ibn al-Mundhir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
37. Ma‘mar ibn al-Harith al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
38. Ma‘n ibn ‘Adiyy al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
39. Ma‘n ibn Yazad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
40. Mu‘awwidh ibn al-Harith ash-Shahad al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
41. Mu‘awwidh ibn ‘Amr ibn al-Jamah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
42. al-Miqdad ibn ‘Amr al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
43. Mulayl ibn Wabrah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
44. al-Mundhir ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
45. al-Mundhir ibn Qudama ibn ‘Arfajah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
46. al-Mundhir ibn Muhammad al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
47. Mihja‘ ibn Salih ash-Shahad al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Nan
1. an-Nasr ibn al-Harith al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Nu‘man ibn al-A‘raj ibn Malik al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Nu‘man ibn Sinan al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Nu‘man ibn ‘Asr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
5. Nu‘man ibn ‘Amr ibn Rifa‘ah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
6. Nu‘man ibn ‘Abdi ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Nu‘man ibn Malik al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
8. Nu‘man ibn Aba Khazamah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
9. Nu‘ayman ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
10. Nawfal ibn ‘Abdillah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Ha'
1. Hana' ibn Niyar al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
2. Hubayl ibn Wabrah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Hilal ibn ‘Umayya al-Waqifa al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Hilal ibn al-Mu‘alla al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Waw
1. Waqid ibn ‘Abdillah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
2. Wada‘ah ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
3. Waraqa ibn Iyas al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Wahb ibn Sa‘d ibn Aba Sarh al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
Ya'
1. Yazad ibn al-Akhnas al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
2. Yazad ibn al-Harith ibn Fushum ash-Shahad, Rady Allahu‘Anhu
3. Yazad ibn Hiram al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
4. Yazad ibn Ruqaysh al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
5. Yazad ibn as-Sakan al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
6. Yazad ibn al-Mundhir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
Al-Kuna
1. Abu'l A‘war, ibn al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
2. Aba Ayyab al-Ansara, Khalid ibn Zayd, Rady Allahu‘Anhu
3. Aba Habbah, ibn ‘Amr ibn Thabit al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
4. Aba Habab, ibn Zayd al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
5. Aba Hudhayfa, Mihsham ibn ‘Utba al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
6. Aba Hasan, ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
7. Abu'l Hamra' mawla al-Harith al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
8. Aba Hannah, ibn Malik al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
9. Aba Kharijah, ‘Amr ibn Qays ibn Malik al-Khazraja, RadyAllahu‘Anhu
10. Aba Khuzaymah, ibn Aws al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
11. Aba Khallad, ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
12. Aba Dawad, ‘Umayr ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
13. Aba Dujanah, Simak ibn Kharashah al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
14. Aba Sabrah mawla Aba Ruhm al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
15. Aba Salamah, ‘AbdAllah ibn ‘Abd al-Asad, Rady Allahu‘Anhu
16. Aba Salat, Usayra ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
17. Aba Sinan, ibn Mihsan al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
18. Aba Shaykh, Ubayy ibn Thabit al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
19. Aba Sirmah, ibn Qays al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
20. Aba Dayyah, ibn Thabit al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
21. Aba Talha, Zayd ibn Sahl al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
22. Aba ‘Abs, ibn Jabr ibn ‘Amr al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
23. Aba ‘Aqal, ‘Abdu'rRahman ibn ‘Abdillah al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
24. Aba Qatadah, ibn Rib‘iyy al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
25. Aba Qays, ibn al-Mu‘alla al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
26. Aba Kabshah mawla Rasalillah al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
27. Aba Lubabah, Bashar ibn ‘Abd al-Mundhir al-Awsa, RadyAllahu‘Anhu
28. Aba Makhshiyy, Suwayd ibn Makhshiyy al-Muhajira, RadyAllahu‘Anhu
29. Aba Marthad, Kannaz ibn Hisn al-Muhajira, Rady Allahu ‘Anhu
30. Aba Mas‘ad al-Badra, ‘Uqbah ibn ‘Amr al-Khazraja, RadyAllahu‘Anhu
31. Aba Mulayl, ibn al-Az‘ar al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
32. Abu'l Mundhir, ibn ‘amir al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu
33. Abu'l Haytham, Malik at-Tayyihan al-Awsa, Rady Allahu ‘Anhu
34. Abu'l Yasar, Ka‘b ibn ‘Amr al-Khazraja, Rady Allahu ‘Anhu.
Al-Fâtiha

dari FB Syaikh Arief Hamdani

11 Jul 2014

Syaikh Hisham dan Waliyullah Senegal, Afrika


Selama Tour Afrika tahun 2010 Mawlana Shaykh Hisham Kabbani memberi ceramah singkat mengenai pertemuannya dengan seorang Wali dari Senegal, Shaykh Ibrahim Niasse (yang juga dikenal sebagai Baye Niasse) di Beirut pada tahun 1973. 12 tahun sebelumnya Shaykh Ibrahim Niasse mengatakan kepada Shaykh Hisham bahwa pada suatu hari beliau akan pergi ke Afrika untuk bertemu dengan banyak orang Afrika. Shaykh Hisham berkata bahwa Shaykh Niasse melihatnya dan memanggil namanya walaupun mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Kemudian beliau mendatanginya dan membisiki sesuatu di telinganya, sesuatu yang belum pernah didengar siapapun hingga hari ini.

 


Shaykh Niasse berkata, 
"Wahai anakku, aku dari Afrika dan di masa depan aku melihat bahwa engkau akan pergi ke Afrika dan kau akan menemui banyak wali di sana. Kau akan bertemu dengan mereka dan mereka akan mengenalmu. Sebagian di antara mereka tahu bahwa mereka adalah wali, sebagian lagi tidak. Afrika adalah tanah para Wali."

Mawlana Shaykh Hisham berkata, 
Bayangkan, saya darang ke sini setelah bertahun-tahun dan melihat wajah-wajah rupawan ini (dari para awliya) di sini, di mana Allah menempatkan mereka sebagai gunung-gunung untuk menyeimbangkan bumi ini.

Tanggapan Syekh Usamah Tentang Deklarasi Khilafah ISIS di Iraq dan Suriah



Syekh Usamah Sayyid Azhari ditanyai pendapatnya tentang deklarasi khilafah Islamiyah yang dilakukan oleh kelompok Dawlah Islamiyah Iraq wa Syam (ISIS) beberapa waktu lalu. Beliau menjawab:

"Apakah sepanjang hidupmu kamu pernah mendengar bahwa seorang khalifah Rasulullah--yang Allah utus menjadi rahmat bagi semesta alam--, seorang khalifah yang menggantikan Rasulullah dengan cara menumpahkan darah? Membunuh tawanan perang? Merampas dan menghancurkan daerah-daerah? Bahkan mereka berbangga memenggal manusia dan mempertontonkannya di video.

Apakah seperti ini khilafah yang menggantikan Rasulullah—yang diutus menjadi rahmat bagi semesta alam--? Ini hanya omong kosong, isu yang akan segera hilang.

Jika benar mereka ingin membela Islam, maka semestinya mereka tidak mengacungkan senjatanya ke arah kaum muslimin. Padahal di dekat mereka ada Israel yang menjajah Palestina. Kita tidak pernah mendengar mereka berkata mengenai Israel. Kita hanya mendengar mereka memberikan ancaman ke Mesir, Jordania, Saudi, Suriah, dan negara-negara lain. Mereka tidak berbicara tentang Israel, padahal musuh kita sebenarnya adalah Zionis, bukan malah saling perang antara sesama muslim.

Saya mengingatkan kalian tentang sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban bahwa Rasulullah berkata (atau dalam maknanya), “Salah satu hal yang paling saya takutkan dari umatku adalah muncul seseorang yang membaca al-Quran dan mampu mendapatkan keindahan al-Quran, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam, namun kemudian ia mengarahkan senjatanya ke arah saudaranya dan menuduhnya dengan tuduhan kafir....”

Orang itu tidaklah bodoh, ia telah diberikan ilmu tentang al-Quran oleh Allah hingga ia mampu mendapatkan rahasianya, bahkan ia menjadi pelindung bagi Islam karena ilmu yang ia miliki. Namun kemudian pemahamannya keliru hingga akhirnya ia menyebarkan tuduhan kafir di tengah kaum muslimin.

Dan yang lebih bahaya dari itu adalah seseorang yang memiliki sifat demikian, lalu muncul di tengah masyarakat dan memperburuk keadaan, lalu ia mengklaim dirinya sebagai khalifah pengganti Rasulullah. Ini sebuah kejahatan terhadap agama.

Maka janganlah kalian terpedaya dengan isu ini, berhati-hatilah! 

Dan peringatkan rekan-rekanmu yang bisa saja terpedaya dengan panggilan-panggilan jihad semacam ini. Peperangan mereka bukanlah sebuah jihad. Tidak ada jihad melawan kaum muslim sendiri. Maka berhati-hatilah!"

-Disadur dari pengajian Arba`in Nawawi pada hari Selasa, 8 Juli 2014, dengan sedikit penyesuaian.

Ayo Kirim Bantuan ke Gaza, Palestina




Bagi teman-teman yang tergerak membantu saudara kita di Palestina, pastikan dulu dan waspada terhadap pihak yang mengatasnamakan Palestina, banyak yang meraup keuntungan dengan membawa nama Palestina, agar tidak salah alamat, teman-teman bisa salurkan akun-akun dibawah ini...

Yayasan Sahabat Al Aqsha
PAKET RAMADHAN UNTUK KELUARGA KITA DIGARIS DEPAN
Donasi Palestina:
Bank Syariah Mandiri No. Rek 7799800009
a.n Sahabat Al Aqsha Yayasan
SMS Konfirmasi: 0877 00998 009
Donasi Suriah:
Bank Syariah Mandiri No. Rek7799880002
a.n Sahabat Al Aqsha Yayasan
SMS Konfirmasi: 0877 00998 002
Info lebih lanjut: @sahabatalaqsha

Salam UI
Little Gift For Gaza
Paket IDR 250K (6 isi bahansembako) & IDR 350K (isi 11 bahan sembako)
Bank Syariah Mandiri No. Rek 7017546079
a.n Vivi Khalifatul Jannah
Konfirmasi: 087812038335(Afi)
Info lebih lanjut: @salamui 

National Committee for Palestinian People
Bank Syariah Mandiri No. Rek7018362133
BCA No. Rek 7600325099
a.n Komnas Untuk Rakyat Palestina
Info lebih lanjut: @InfoKNRP,knrp.org

PPPA Daarul Quran
Sedekah For Gaza
BCA No. Rek 6030308059
a.n Yayasan Daarul Qur’anNusantara
Info: 021-500311 SMS0817-0198-828 

MER-C (Medical Emergency Rescue Committee)
RS INDONESIA di GAZA, PALESTINA
Bank Syariah Mandiri No. 7001352061
BCA 6860153678
BNI Syariah 0811192973
a.n Medical Emergency Rescue Committee
_____________________________________________________________________________

Urgent INFO...!!!
Seluruh Rumah sakit di Gaza kehabisan obat, khusus obat bius. Mereka membutuhkan bantuan makanan. Karena Media masa di Indonesia sibuk dengan Pilpres, saya meminta tolong bagi siapa saja menerima pesan ini, tolong sebarkan seluas-luasnyanya. Jika kalian peduli nyawa dan darah muslim Palestina.

Contact : Whatsapp Gaza : +972598058513
Email : dillah_onim@yahoo.com 
Foto-foto para korban di Facebook : Abdillah Onim

Salam saya,

Abdillah Onim
Jurnalis & Aktivis Indonesia untuk Palestina. 
Koord.DAQU Gaza

--tambahan penulis--

jika memang tidak dapat membantu dengan materi, bisa kita membantu dengan doa, dengan menyebarkan informasi ini, mudah-mudahan Insya Allah akan dimudahkan jalannya..Aamiinn, 

10 Jul 2014

Peristiwa "Aneh" Dalam Perang Gaza




Gaza, itulah nama hamparan tanah yg luasnya tidak lebih dari 360 km persegi, berada di palestina selatan "Terjepit" diantara tanah yg dikuasai penjajah zionis biadab Israel, laut mediterania dan mesir, serta dikepung dengan tembok disepanjang daratannya

Sudah lama israel "bernafsu" menguasai wilayah ini, namun jangankan menguasai, untuk bisa masuk kedalamnya saja israel kesulitan

Sudah banyak cara mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan dan energi telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan rakyat dan pejuang Gaza atas penjajahan zionis semakin menguat

Akhirnya Israel melakukan serangan "habis-habisan" kewilayah ini sejak 27 desember 2008 hingga 18 januari 2009. Mereka "menghujankan" ratusan bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya

Namun sekali lagi. Negara yg tergolong memiliki militer terkuat didunia ini harus mundur dari Gaza

Diatas kertas kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin palestina tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank MERKAVA yang dikenal terhebat didunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur APACHE, serta ribuan ton "Bom canggih" buatan amerika serikat

Akan tetapi di Gaza ada "Kekuatan lain" yang membuat para mujahidin itu mampu membuat para kaum penjajah itu angkat kaki dari Gaza dengan muka tertunduk malu walaupun Mujahidin hanya berbekal senjata sederhana

Itulah "Pertolongan Allah Ta'ala" yg diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya "Pasukan lain" yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad syuhada, serta beberapa peristiwa aneh lainnya selama pertempuran yang beredar dikalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnalis bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah jum'at mereka

Berikut ini adalah rangkuman beberapa kisah "ajaib" tersebut dari berbagai sumber untuk kita ingat dan renungkan

PASUKAN "BERSERAGAM PUTIH" DI GAZA
Ada "pasukan lain" membantu para mujahidin palestina, pasukan israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih tersebut

Suatu hari dipenghujung januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada diantara Jabal Al-kasyif dan Jabal Al-Ar Rais, tepatnya dijalan Al-Qaram didatangi oleh sekelompok pasukan israel

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk disebuah ruangan, salah satu anak laki-lakinya diinterogasi mengenai ciri-ciri pejuang Al-Qasam

Saat diinterogasi, sebagaimana yang ditulis situs Filisthin Al-aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin Al-Qasam, lelaki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang Al-Qasam memakai seragam hitam-hitam, akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga lelaki itu pingsan

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, lelaki itu menjawab bahwa para pejuang Al-Qasam itu memakai seragam hitam-hitam. Akhirnya tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras "Wahai pembohong, mereka itu berseragam putih-putih!"

Cerita lain disampaikan penduduk palestina milik Brigade Izzuddin Al-Qasam, multaqa Al-Qasam juga menyebutkan adanya "pasukan lain" yang tidak dikenal. Awalnya sebuah ambulans dihentikan oleh sekelompok pasukan israel, sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah?, sopir ambulan itu menjawab "Saya bukan kelompok manapun, saya hanya sopir ambulan"
"lalu Pasukan yang berseragam putih-putih dibelakang mu tadi, masuk kelompok mana?"
si sopir itu pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorang pun yg berada dibelakangnya "saya tidak tahu", jawaban satu-satunya yang ia miliki

SUARA TAK BERWUJUD
Ada lagi kisah karomah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al-Qasam diwilayah nashirat Gaza yg telah ditayangkan oleh TV channel Al-Quds, yang juga ditulis oleh Dr Abdurrahman Al-Jamal disitus Al-Qasam dengan judul Ayaat Ar Rohman fii jihadil furqon (ayat-ayat Allah dalam jihad Al-Furqon)

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanamkan sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang akan melalui jalan tersebut

"Saya telah menanam sebuah ranjau, saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan, disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau" kata pejuang tadi

Akhirnya sang pejuang memutuskan untuk kembali kemarkas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal, maklum jumlah musuh amat banyak dan ranjau yang digunakan pun hanya ranjau sederhana

Akan tetapi sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara "UTSBUT TSABAKALLAH" yg maknanya kurang lebih "Tetaplah ditempat, maka Allah akan menguatkanmu", ucapan itu ia dengar berulang kali sebanyak 3 kali

"Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yg mengatakan hal itu kepada saya, akan tetapi saya malah terkejut karena tidak ada seorang pun yg bersama saya", ucap mujahid itu, sebagaimana ditirukan sang khatib

Akhirnya sang mujahid ini memutuskan untuk tetap berada dilokasi, lalu ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam itu, sesuatu yg "Ajaib" terjadi. Ranjau sederhana itu justru meledak dengan amat dahsyat. Tank yg berada didekatnya langsung hancur. Banyak serdadu israel tewas seketika, sampai-sampai sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter, "sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat", kata mujahid itu melalui lisan sang khatib

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis mesir. Hisyam Hilali dalam situs Alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu mujahid, salah seorang pejuang yg melakukan ribath (berjaga) mengatakan "ketika saya sedang mengamati gerakan tank-tank diperbatasan kota dan tidak ada seorang pun disekitar saya, akan tetapi saya mendengar suara orang yg bertasbih dan beristigfar, saya berkali-kali mencoba memastikan asal suara itu. Akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak lain keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.

Cerita mengenai "pasukan tidak dikenal" juga datang dari seorang penduduk rumah susun diwilayah Tal Islam yang hendak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan israel

Lalu ditangga rumah ia melihat beberapa pejuang sedang menangis,
"Kenapa kalian menangis?", tanyanya.
"Kami menangis bukan karena khawatir dengan keadaan kami atau takut kepada musuh, akan tetapi kami menangis karena bukan kami yang bertempur memporak-porandakan musuh itu dan sungguh kami tidak tahu darimana mereka yang membantu kami itu berasal", jawab pejuang

SAKSI SERDADU ISRAEL
Cerita tentang "pasukan berseragam putih" tak hanya diungkap oleh para mujahidin dan warga Gaza saja, akan tetapi beberapa personel pasukan israel sendiri pun mengakui dan menyatakan akan hal serupa

Situs Al-Qasam memberitakan bahwa TV channel 10 milik israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan israel yang ikut serta dalam pertempuran di Gaza dan kembali dalam keadaan buta
"Ketika saya berada di Gaza, lalu seorang tentara berseragam putih-putih mendatangi saya dan menaburkan pasir dimata saya, hingga akhirnya saat itu juga saya buta", kata anggota pasukan ini

Ditempat lain ada serdadu israel yg mengatakan mereka pun pernah berhadapan dengan "Hantu". Mereka tidak diketahui darimana asalnya, kapan munculnya dan kemana hilangnya

Masih dari channel 10. Seorang tentara israel lainnya mengatakan
"ketika kami berhadapan dengan pasukan berseragam putih-putih dengan jenggot panjang, kami tembaki mereka dengan senjata kami, akan tetapi mereka tidak mati"

Cerita ini lalu menggelitik banyak pemirsa, sehingga mereka bertanya-tanya kepada channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih-putih itu

SUDAH MELEDAK, TETAPI RANJAU MASIH UTUH
Disaat para mujahidin terjepit, ternyata hewan-hewan dan alam pun tiba-tiba ikut membantu

Sebuah kejadian "aneh" terjadi di Gaza selatan, tepatnya didaerah Al-Maghraqah, saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau, disaat sedang mengulurkan kabel tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata israel memergoki mereka. Bom pun akhirnya langsung berjatuhan kelokasi itu

Untunglah para mujahidin selamat. Namun kabel penghubung ranjau & pemicu yg tadi hendak disambung menjadi terputus, tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya karena pesawat masih berputar-putar diatas lokasi

Tak lama kemudian, beberapa tank israel mendekati lokasi dimana ranjau-ranjau tersebut ditanam, tak sekedar lewat tank-tank itu malah berhenti tepat diatas ranjau yg sudah tak berfungsi itu

Apa daya, para mujahidin tak bisa berbuat apa-apa, kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank israel telah berkumpul persis diatas ranjau yg tak berfungsi

Para mujahidin merasa amat sedih, bahkan ada yg menangis ketika melihat pemandangan itu, lalu sebagian mujahidin itu berdoa "ALLAHUMMA KAMA LAM TUMAKKINNA MINHUM, ALLAHUMMA LAA TUMAKKIN LAHUM" yg maknanya "Yaa Allah sebagaimana Engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak memiliki kesempatan serupa"

Tiba-tiba ketika fajar tiba terjadilah keajaiban. Terjadi ledakan amat dahsyat dari lokasi penanaman ranjau yg tidak berfungsi itu

Setelah tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan tersebut. Para mujahidin segera melihat lokasi ledakkan, sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yg telah mereka tanam itu masih utuh. Lalu darimana datangnya ledakan yang amat dahsyat itu???
wallahu 'alam

Masih diwilayah Al-Maghraqah, saat pasukan israel menembakkan artileri kesalah satu rumah hingga rumah itu terbakar dan api menjalar kesalah satu rumah sebelahnya. Para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api semakin besar dan tak terkendali

Seorang dari mujahid itu pun lalu berdoa "Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-MU yaa Robb"

Maka, tidak lebih dari 3 menit api pun padam. Para mujahid pun akhirnya menangis terharu karena Alloh Ta'ala telah memberikan pertolongan kepada mereka dengan terkabulnya doa mereka dengan segera, Subhanallah!

MERPATI & ANJING
Seorang mujahid palestina menuturkan "kisah aneh" lainya kepada situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), saat bertugas diwilayah Jabal Ar rais, sang mujahid melihat seekor burung merpati terbang dengan suara melengking yg melintas sebelum rudal-rudal israel berjatuhan diwilayah itu

Para mujahidin yg juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yg ingin disampaikan sang merpati

Begitu merpati itu melintas, para mujahidin langsung berlindung ditempat persembunyian mereka dan ternyata dugaan mereka benar, selang beberapa saat kemudian Bom-bom israel datang menghujam. Para mujahidin itupun akhirnya selamat, Subhanallah !

Adalagi "cerita keajaiban" mengenai seekor anjing, sebagaimana yang diberitakan situs Filisthin Al Aan. Suatu hari tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam sedang melakukan Ribath (berjaga) di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer israel jenis doberman, anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan israel menemukan tempat penyimpan senjata dan persembunyian para mujahidin

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap yang tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepada si anjing itu "Kami adalah para mujahidin dijalan Allah Ta'ala dan kami diperintahkan untuk tetap berada ditempat ini, karena itu, menjauhlah dari kami dan jangan menimbulkan masalah untuk kami"

Lalu seketika anjing militer itupun duduk dengan kedua tangannya dijulurkan kedepan dan diam. Akhirnya seorang mujahidin yang lain mendekati anjing itu dan memberikannya beberapa kurma dengan tenang anjing itu memakan kurma itu lalu beranjak pergi (subhanallah, sampai hewan pun bisa takluk oleh doa mujahid)

KABUT PUN IKUT MEMBANTU
Adapula kisah menarik yg disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di camp pengungsian Nashirat. Langsung setelah usai sholat dzuhur dimasjid Al Qassam (17/1/2009)

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank israel dan pasukan khusus israel dan dari atas pesawat mata-mata terus mengawasi

Disaat posisi para mujahidin terjepit. Seketika itu kabut tebal tiba-tiba turun dimalam itu. Kabut itu telah menutupi pandangan mata para tentara israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubahlah, salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs Almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses lagi). Ia bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membantu para mujahidin untuk melakukan serangan

Awalnya, pasukan mujahidin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara israel guna meledakkannya "Tak lupa kami berdoa kepada Allah Ta'ala agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini" kata Abu Ubaidah

Tiba-tiba turunlah kabut tebal ditempat tersebut. Pasukan mujahidin lalu segera bergerak menyelinap diantara tank-tank, menanam ranjau didekatnya dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yg memenuhi langit Gaza dan oleh infantri israel yg berada disekitar kendaraan militer itu. Hasilnya lima tentara israel tewas ditempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak

SELAMAT  DENGAN AL QUR'AN
Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yg menderita luka memasuki RS As Syifa'. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengetahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut

Yang membuat Dokter itu sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku kumpulan doa & mashaf Al Qur'an yang selalu berada disaku sang pejuang

Buku kumpulan doa itu berlubang namun hanya sampul muka mashaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil peluru itu sendiri bentuknya sudah hancur

Kisah ini sendiri disaksikan oleh Dr Hisyam Az zaghah dan diceritakannya saat FESTIVAL IKATAN DOKTER YORDAN sebagaimana ditulis situs Partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009)

Dr Hisyam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mashaf Al Qur'an serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang berhasil menahan peluru tersebut, Subhanallah!

Abu Ahid. Imam masjid An Nur di Hay As Syeikh Ridzwan juga punya kisah menarik, sebelumnya, israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan masjid "akan tetapi mashaf-mashaf Al Qur'an tetap berada ditempatnya dan tidak tersentuh apapun" ucapnya seraya tak henti-hentinya bertasbih

"Kami temui beberapa mashaf-mashaf yang terbuka tepat diayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan & kesabaran
seperti firman Allah Ta'ala

"Dan kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yg apabila ditimpa musibah mereka berkata "Sesungguhnya kami milik Alloh & kepada-NYA lah kami kembali" (Al Baqarah : 155-156)

Jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009)

HARUM JASAD PARA SYUHADA
Abdullah As Shani adalah seorang anggota kesatuan sniper (penembak jitu) Al Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza

Jasad komandan lapangan Al Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini "hilang" setelah terkena rudal, selama 2 hari jasad tersebut dicari ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan daunnya, serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang kerumah oleh keluarganya untuk dimakamkan

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs Syiria-alleppo.com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan disebuah ruangan dirumah keluarganya, beberapa lama kemudian mendadak muncul bau harum misik dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi

Keluarga Abdullah As Shani terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniah (julukan) Abu Hamzah ini

Lalu puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk menyaksikan dan mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik

Bahkan menurut pihak keluarganya, 20 hari setelah wafatnya pejuang yang tawadhu isim bau harum itu kembali semerbak memenuhi ruangan yang sama

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena sebuah serangan udara israel di Nashiriyyah. Dr Abdurrahman Al Jamal. Penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan, walau kain itu telah dicuci berkali-kali bau harum itu tetap semerbak

Ketua partai Amal Mesir. Majdi Ahmad Husain menyaksikan sendiri harumnya jasad para syuhada, sebagaimana yang dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza. Ia menyampaikan

"Saya telah mengunjungi sebagian besar kota-kota dan desa-desa, saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan israel. Percayalah. Bahwa saya mencium bau harum jasad para syuhada" Subhanallah!

TERBUNUH 1000 LAHIR 3000
Hilang 1000 tumbuh 3000, sepertinya ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza, kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1412 putra-putrinya, terobati dengan lahirnya 3700 bayi selama 22 hari gempuran israel terhadap kota kecil ini

Hamam Nisan, direktur dinas hubungan sosial dalam kementrian kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari, 3700 bayi lahir di Gaza

"Mereka lahir antara tanggal 27 desember 2008 hingga 17 januari 2009 ketika israel melakukan serangan yg menyebabkan meninggalnya 1412 rakyat Gaza yg mayoritas wanita dan anak-anak"
ucapnya

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza dan dalam 1 bulan tercatat 3000 hingga 4000 kelahiran. Akan tetapi dimasa serangan israel selama 22 hari, kami mencatat 3700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1000 kasus

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama dengan angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu

"Sebagai catatan. Israel memang sengaja membunuh para kaum wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza, sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2000 anak serta 1000 wanita mengalami luka-luka"

Semoga cerita yg kedua ini mampu bermanfaat dan membuat semangat diri dan hati kita agar selalu istiqomah dalam berjuang dijalan Allah Ta'ala...

Kalimat dari ana terakhir "Agungkan Allah Ta'ala, maka yg lainnya akan menjadi kecil"

-----tambahan-----

SEBUAH KESAKSIAN TENTANG GAZA
Ustadz Salim A. Fillah berkesempatan mengantarkan dana untuk bantuan Gaza dari Sahabat Al-Aqsa. Di Gaza beliau tinggal 10 hari. Dalam kunjungannya itu ustadz Salim mendapatkan fakta-fakta Gaza yang mengagumkan sebagai berikut:

1. Al-Quran memuliakan Gaza, Anak-anak dan penduduk Gaza mencintai Al-Qur’an dengan membaca dan menghafalkannya di toko, mall, apotek, saat orang antri membayar ada fasilitas setor hafalan Al-Qur’an. Anak-anak di Gaza saat ditanya, cita-citanya adalah Syahid. Mereka tahu caranya adalah dengan menghafal Quran, karena Hamas hanya menempatkan orang-orang yang terbaik Qurannya untuk menempati posisi2 strategis yang dekat dengan syahid.

2. Ismail Haniya, orang yang paling diburu Israel ternyata sangat mudah ditemui di Gaza. Dia pemimpin seperti Umar bin Khattab. Pagi ke kantor, sore mengunjungi rumah-rumah rakyat dan makan bersama mereka, malam menemui tamu-tamunya.

3. Cover Boy majalah remaja di Gaza adalah gambar para syuhada mereka, penduduk Gaza yang mati syahid.

4. Setiap mendengar tembakan, penduduk Gaza akan bertanya, "Siapa yang mendapat kemuliaan dari Allah untuk syahid hari ini?"

5. Universitas Islam Gaza, adalah sebuah universitas yang sangat bagus, didirikan oleh Syeikh Ahmad Yasin. Anak beliau bekerja di universitas tersebut sebagai tukang kebun, merawat kampus dan kebun yang dulu dibangun ayahnya dengan kursi rodanya (mengangkati batu dengan kursi roda).

6. Rumah-rumah para syuhada Gaza sangat sederhana meski negara memuliakan ahli warisnya dengan tunjangan uang yang besar. Para ahli waris itu hanya mengambil seperlunya, sisanya dikembalikan ke rakyat. Seperti ahli waris Syeikh Ahmad Yasin yang mengembalikan uangnya ke umat dengan cara membuat sumur untuk rakyat “….Saya jadi teringat cerita John Mahoney, staff kementrian Kesehatan UK (sahabat supervisorsaya) yang pernah tinggal di Gaza a.n PBB….”bayangan HAMAS yang teroris itu tidak ada jika bertemu sendiri dengan mereka…. Mereka sangat santun, bersih, dan terpelajar…. “.[ Sallim-Fillah/ YL/Islamedia ]