CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

16 Jan 2016

Rasulullah SAW Berjaga di samping Pintu Menuju Neraka

Rasulullah SAW bersabda, "Ketahuilah bahwa mimbarnya Nabi Ibrahim AS berada disebelah kanan Arsy dan mimbarku disebelah kiri Arsy".

Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah engkau lebih utama dari Nabi Ibrahim.Kenapa engkau ditempatkan disebelah kiri Arsy,sedangkan Nabi Ibrahim disebelah kanannya Arsy?
Rasulullah menjawab, "Jalan ke Surga berada disebelah kanan Arsy sedangkan jalan menuju Neraka berada disebelah kiri Arsy.Aku berada disebelah kiri supaya aku dapat melihat umatku yang akan dimasukkan ke neraka dan kemudian aku berikan safaat kepadanya".

Ketika aku berada dimimbarku aku mendengar seseorang dari umatku berteriak teriak seraya berkata, "Pahalaku sedikit dan dosaku banyak!"



Rasulullah SAW berkata kepada Malaikat, "Jangan masukkan dia keneraka".
Malaikat menjawab, "Aku adalah Malaikat yang melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah SWT kepadaku".

Maka Rasulullah turun dari mimbarnya dan sujud satu kali dihadapan Allah SWT.
"Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat untuk tidak memasukkan orang tsb keneraka karena sujudku".

"Aku perintahkan kepada Malaikat untuk menimbang kembali amalnya serta aku berikan kepadanya pahala Sholawat atasku yang sedikit pada timbangannya, maka bertambahlah pahalanya dan berkuranglah dosanya.Kemudian orang itu memegangku erat-erat sambil mengucap, "Siapakah engkau yang telah menolongku dari siksa yang dahsyat?".

Maka Rasulullah SAW bertanya, "Apakah engkau tidak mengenalku?"
"Ketahuilah bahwa aku ini Nabimu dan penolongmu, aku adalah Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wassalam".

Demikianlah kasih sayangnya Rasulullah SAW kepada umatnya..Semoga kita menjadi Umat Nabi Muhammad yang cinta dan senantiasa bersholawat kepadanya Aamiinn

dikutip dari FB Farazdaq Ba'alawy 

9 Jan 2016

Doa Semut ketika KepadaNya Meminta Hujan



Semut adalah hewan kecil yang biasa kita temui. Habitat semut bisa di mana saja, di rumah yang panas, kamar yang lembab, bahkan di luar rumah yang dingin sekalipun semut pasti ada.

Keberadaan semut terkadang membuat kita kesal. Terlebih jika semut mengerubungi makanan atau minuman yang hendak kita santap. Tapi, jangan sampai kekesalanmu pada semut berujung pada membunuh semut tersebut.

Semut pun juga makhluk Allah Ta'ala. Mereka juga diberi akal meskipun tak sepandai manusia. Tapi hendaknya, hargailah semut, jangan sekalipun kita lebih besar dari semut kita bisa semena-mena membinasakannya.

 Dalam suatu kisah, Sulaiman bin Dawud pernah hendak pergi untuk mencari air (maksudnya sholat istisqa', untuk meminta hujan kepada Allah Ta'ala). Kemudian ia melihat semut bersandar di punggungnya dan mengangkat kedua kaki depannya ke langit, seraya berucap, "Sesungguhnya kami adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhluk-Mu, kami sangat butuh siraman dan rezeki-Mu. Baik Engkau akan mengucurkan air dan rezeki kepada kami atau membinasakan kami." Lalu Sulaiman berkata (kepada kaumnya), "Kembalilah pulang, kalian akan diberi air (hujan) melalui do'a dari makhluk selain kalian." (HR. Imam Ahmad)

Dari kisah tersebut, kita seharusnya malu jika masih meminta segala hal kepada selain Allah Ta'ala. Padahal, hewan sekecil semut pun meminta apa yang ia inginkan kepada Allah Ta'ala. Semut pun ikut berdzikir kepada Allah Ta'ala.

Mestinya kita juga malu jika masih menyekutukan Allah Ta'ala. Seperti halnya dikala ada bencana, masyarakat terkadang masih melakukan ritual yang sebenarnya tidak ada dalam ajaran Islam. Hal itu sama saja menyekutukan Allah Ta'ala.

Dengan kisah ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa kita tidak boleh meremehkan hal kecil, seperti semut ini. Biasanya kita cuek saja jika ada semut dan bahkan membunuhnya, padahal mereka juga berdzikir kepada Allah Ta'ala.

Wallahu A'lam.

Sumber