22 Apr 2014

Kisah Ruh Syaikh Abdul Qodir Jailany, Buraq dan Mi'raj Rasulullah SAW



Berikut  adalah manaqib dari Rajanya Aulia (Qotbul Aqtob) Syeikh Abdul Qodir Jaelani diterjemahkan dari kitab “Al-Lujaini ad-Daani” yang disusun oleh Syeikh Al-Karim Ja’far bin Hasan Abdul Karim al~Barzanji R.A. Mudah mudahan kita semua mendapat barokah serta karomah nya aamiin yaa mujiib..Diriwayatkan oleh Syeikh Rasyid bin Muhammad Al-Junaidi dalam kitab Roudhoh An-Nadzir,, pada malam Rasulullah (shollallahu’alayhi wasallam) Mi’raj,, Malaikat Jibril datang menghadap Rasulullah SAW sambil membawa Buroq,, telapak kaki Buraq tersebut mengeluarkan cahaya seperti cahaya rembulan.

Buraq tersebut diberikan kepada Nabi Muhammad SAW oleh Malaikat Jibril As. Seketika itu juga Buraq tersebut tidak mau diam karena sangat senang yang luar biasa sehingga Nabi SAW bersabda: “wahai Buraq kenapa engkau tidak mau diam?? Apa karena engkau tidak mau aku tunggangi?”

Buraq mnjawab: “Wahai Rasulullah, bukan aku tidak mau Baginda tunggangi, tetapi aku mempunyai permintaan kepada Baginda wahai kekasih Allah, permintaanku adalah nanti di hari Qiyamat ketika baginda masuk kedalam Surga agar tidak menunggangi yang lain kecuali aku”.

Rasulullah SAW bersabda: ”wahai Buraq permintaanmu aku kabulkan”.. Buraq itu pun berkata lagi: “wahai baginda sudikah kiranya baginda memegang pundakku agar menjadi ciri di hari Qiyamah?” kemudian Rasulullah SAW memegangkan kedua tangannya pada pundak buraq tersebut,, karena buraq saking gembiranya yang sangat luar biasa, sehingga badan nya tidak muat lagi untuk ditempati ruh nya, terpaksa buraq tersebut membesar dan tinggi sampai 40 hasta. Setelah itu Rasulullah SAW berdiri sebentar sambil melihat betapa tingginya Buraq dan berpikir bagaimana caranya untuk naik ke punggungnya sedangkan pada saat itu tidak ada satupun tangga untuk naik.


Pada saat itu juga datang ruh nya Syeikh Abdul Qodir Aljaelani seraya berkata: “silahkan baginda naik ke pundak saya”.. Kemudian Rasulullah SAW naik ke pundaknya ruh Ghautsul ‘Adzom ‘Syeikh AbdulQodir Jaelani, kemudian Syeikh AbdulQodir Jaelani berdiri, sehingga Rasulullah SAW dapat naik ke pundaknya Buraq kemudian Nabi SAW bersabda: “dua telapak kaki ku menaiki pundakmu wahai Abdul Qodir, maka telapak kakimu nanti yang akan menaiki pundak semua wali-wali Allah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon komentar saran maupun kritik yang membangun, dan komentar sesuai tema :)