1. Segala puji bagi Allah , Dzat yang mendengar pembicaraan
orang-orang yang berbicara. Yang mengetahui lintasan hati orang-orang yang
diam. Bagi yang hidup Engkau jamin rizkinya. Hanya kepada-Mu, tempat kembalinya
orang yang meninggal.
2. Wahai anakku ! Janganlah engkau berteman dengan seseorang, sehingga engkau
mengetahui identitas pribadinya. Bila engkau mengetahui dengan pasti dan
ternyata layak dijadikan sahabat, maka bersahabatlah atas dasar menyelamatkan
dari ketergelinciran dan saling membantu dalam menyelesaikan kesulitan.
3. Sesungguhnya mata yang paling jeli adalah yang dapat menembus asal usul
kebaikan dan telinga yang mendengar adalah telinga yang dapat menyadap dan
memanfaatkan peringatan, sedang hati yang paling tulus ( selamat ) adalah hati
yang bersih dari syubhat ( keragu-raguan ).
4. Beliau as ditanya tentang arti pengecut. Lalu beliau menjawab : Yaitu berani
kepada temannya, tetapi takut dari musuh-musuhnya.
5. Ya Allah ! Janganlah Engkau percepat siksa suatu dosa, Tapi berikanlah jalan
di antara keduanya untuk bertaubat.
6. Hanya dengan akal dunia dan akhirat dapat di raih.
7. Tidak ada kefakiran seperti kebodohan.
8. Ajarilah manusia tentang bidang ilmu yang kau kuasai. Dan belajarlah dari
selainmu, dengan demikian kamu membenahi ilmumu atau justru mendapat ilmu baru
yang belum engkau ketahui.
9. Beliau ditanya : Apakah yang dimaksud menjaga harga diri itu ? Beliau
menjawab : Yaitu menjaga urusan, agamanya, berjiwa mulia, bersikap lemah
lembut, senantiasa berbuat baik dan menunaikan hak-hak ( orang lain ),
10. Aku tidak mengetahui seorang yang zalim ( aniaya ), yang menyerupai seorang
yang madzhim ( dianiaya ), seperti ( yang dialami oleh ) seseorang yang hasud.
11. Pokok / puncak ( kesadaran ) akal adalah bergaul dengan sebaik-baik
pergaulan.
12. Persaudaraan yang sejati adalah : tetap setia menemani dikala duka / susah
suka / gembira.
13. Orang yang rugi ( kepapaan ) adalah yang membiarkan bagianmu berlalu,
padahal telah ditawarkan kesempatan kepadamu.
14. Beliau ditanya tentang arti dermawan, Lalu beliau menjawab : “Yaitu yang
memberi sebelum diminta”.
15. Perbandingan antara kebenaran dan kebathilan adalah empat jari. Apa yang
engkau lihat dengan indramu ( matamu ) itulah kebenaran, dan engkau telah
mendengar dengan kedua telingamu betapa banyaknya kebathilan.
16. Jangan kalian memaksa dalam mencari sesuatu. Seperti orang yang ingin
selalu menang. Jangan pasrah pada takdir, seperti pasrahnya orang yang
menyerah. Karena mencari nafkah itu anjuran agama. Bersikap baik saat mencari
rizki termasuk harga diri. Harga diri itu tidak akan menghalangi rizki dan
sifat rakus tidak juga menarik rizki.
17. Tidaklah suatu kaum bermusyawarah, kecuali akan mendapat petunjuk kejalan
kebaikan mereka.
18. Sabda beliau saat mensifati seorang saudara yang baik : Dia adalah orang
yang agung di mataku dan pangkal kekagumanku padanya adalah saat menganggap
dunia ini kecil dihadapannya. Dia terlepas dari kungkungan ( tidak berhubungan
) dengan kebodohan dan tidak mengulurkan tangannya kecuali kepada apa yang ia
percayai akan memberikan suatu manfaat. Dia tidak suka mengeluh, tidak cepat
marah dan tidak cepat murung. Dia lebih suka jadi pendiam namun jika berbicara
akan membungkam pembicara yang lain. Dia seakan lemah dan tidak berdaya namun
dalam kesungguhan dia laksana singa yang akan menerkam. Bila duduk dengan para
ulama dia lebih suka mendengarkan dari pada ikut berbicara. Dan jika dia kalah
dalam dialognya, dia menang dalam diamnya.Dia tidak berkata tentang apa yang
tidak dilakukannya, atau berbuat sesuatu yang tidak diucapkannya. Dan apabila
disodorkan dua masalah yang belum diketahui mana yang lebih dekat dari
keridhaan Tuhannya, maka segera dia melihat mana yang lebih dekat kepada hawa
nafsunya, lalu ditinggalkannya. Dan dia tidak pernah mencela seseorang yang
menyadari kesalahan tingkah lakunya.
19. Dari Junadah bin Abi Umayyah berkata : Ketika Imam Hasan bin Ali bin Abi
Thalib as. Sakit yang membawa kepada kematiannya….. aku datang menjenguknya,
lalu aku berkata : Wahai tuanku mengapakah anda tidak berobat ? Beliau menjawab
: “ Hai Abdullah, dengan apa kematianku harus kuobati “ ? Aku berkata : Inna
lillah wa Inna Ilaihi rajiun. ( Kita hanya milik Allah dan hanya kepada-Nya lah
kita kembali ). Lalu beliau as. Menoleh kepadaku dan berkata : Demi Allah,
Rasulullah saww, telah memberitahu kita sesungguhnya perkara ini ( imammah )
akan di pegang oleh dua belas Imam dari keturunan Ali da Fathimah. Tidak ada
seorang dari kami ( Ahlul bayt ) akan mati melainkan diracun atau terbunuh.
Kemudian beliau as. Menangis. Lalu aku berkata kepadanya. Wahai putra
Rasulullah , berilah aku nasihat. Beliau menjawab : Baiklah ! . Bersiaplah
untuk perjalananmu dan ambillah bekal sebelum tiba ajalmu. Ketahuilah bahwa kau
mencari dunia, sedangkan kematian juga mengejarmu. Dan janganlah memikul beban
hari yang belum datang kepadamu. Dan ketahuilah bahwa engkau tidak mencari
harta yang lebih dari bekal makanmu, kecuali berarti engkau menyimpan untuk
orang lain.Sadarlah bahwa harta halal yang kau tumpuk ada hisabnya, dan jika
harta itu haram . engkau akan disiksa, sedang jika syubhat ( dalam keraguan )
engkau akan dicela. Maka jadikanlah dunia ini laksana bangkai, Ambillah
secukupnya , sehingga jika itu halal maka engkau telah berlaku zuhud dan jika itu
haram maka engkau akan terkena celaan yang ringan. Maka kamu mengambil darinya
sebagaimana kamu mengambil dari bangkai, berbuatlah untuk suatu urusan duniamu
seakan-akan kau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu
seakan-akan engkau akan mati esok. Jika engaku ingin perkasa tanpa bantuan
orang lain dan ingin karisma tanpa harus jadi sultan ( kekuasaan ) maka
tinggalkanlah maksiat kepada Allah dan masuklah dalam lingkaran ketaatan-Nya.
20. Barangsiapa yang cinta kepada dunia akan hilang rasa takut pada akhirat
dari hatinya.
21. Orang yang bodoh yaitu yang dungu dalam pengaturan hartanya, yang
meremehkan harga dirinya, dan jika dicela tidak membela diri.
22. Kebaikan itu adalah ketika memberi tanpa didahului permintaan dan tidak
diikuti oleh ungkitan.
23. Tercela lebih ringan dari pada masuk api neraka.
24. Sesungguhnya seorang mukmin akan berbekal , sedangkan si Kafir hanya akan
bersenang-senang.
25. sikap bodoh ( dungu ) itu adalah mengikuti orang-orang rendahan dan
berteman dengan orang yang sesat.
26. Antara kalian dengan nasihat ada hijab kemuliaan.
27. Kehancuran manusia ada dalam tiga perkara : kesombongan, ketamakan serta
sifat hasad ( dengki ).
28. Kesombongan menyebabkan hancurnya agama dan karenanya iblis dilaknat.
Sedang rasa tamak adalah musuhnya jiwa, dan karenanya Adam dikeluarkan dari
syurga.Dan hasad ( dengki ) adalah pusat kejelekan yang karenanya Qabil
membunuh Habil.
29. Gunakanlah pikiran kalian, karena ia adalah kehidupan yang dengannya hati
kalian akan benar-benar hidup.
30. Tidak akan bersopan santun orang yang tidak berakal. Dan tidak akan
berharga orang yang tidak bersemangat.Serta tidak akan malu orang yang tidak
beragama.
31. Sebaik-baik kekayaan adalah : qama’ah ( rasa cukup ) ,dan seburuk-buruk
kemiskinan adalah merendahkan diri.
32. Banyak bercanda akan menghilangkan kewibawaan. Dan kebanyakan orang yang
berwibawa adalah yang pendiam.
33. Kesempatan itu cepat hilangnya dan lambat untuk terulang lagi.
34. Kerabat adalah orang yang didekatkan rasa cinta, walau ia jatuh dari sisi
nasabnya.
35. ( Kamu akan ) tercela , ketika kamu tidak mensyukuri nikmat.
36. Gaulilah manusia dengan sesuatu yang kau ingin diperlakukan oleh orang lain
sepertinya..
37. Barang siapa yang sering ke mesjid akan mendapatkan salah satu dari delapan
perkara : 1. ayat Al-Quran 2. Teman yang berfaedah 3. Ilmu yang bermanfaat 4.
Rahmat yang menunggunya. 5. Kalimat yang menunjukinya ke jalan kebenaran 6.
Atau yang mencegahnya dari kemungkaran 7. Akan meninggalkan dosa karena malu 8.
Atau karena takut ( kepada Allah SWT ).
38. Aku heran kepada orang yang hanya memikirkan perutnya ( makanannya ) namun
ia tidak memikirkan akalnya. Lalu menjauhkan apa yang mengganggu perutnya,
namaun ia membiarkan sesuatu yang dapat menjerumuskannya ( ke dalam neraka ).
39. Jika pekerjaan sunnah mengganggu kewajiban maka tinggalkanlah.
40. Katakanlah bahwa siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Ia akan menjadikan
baginya jalan keluar dari fitnah. akan meluruskan setiap perkaranya, akan
menyiapkan baginya jalan kebaikan, akan menguatkan hujjahnya atas
lawan-lawannya, memutihkan wajahnya, dan akan menuruti keinginannya bersama
orang-orang yang telah Allah berikan nikmat atas mereka seperti para nabi, para
siddiqin dan para syuhada serta shalihin.