Kala Islam mulai menyebar begitu pula kebutuhan Nabi (ﷺ) untuk memiliki beberapa bentuk dialog dengan penguasa asing dan raja, ini dilakukan dalam bentuk surat. Nabi (ﷺ) diberitahu bahwa raja-raja asing hanya akan menerima surat yang disegel, sehingga Nabi (ﷺ) membuat cincin perak yang dengannya nabi (ﷺ) menyegel surat. Hal ini dilakukan sekitar tahun ke 7 Hijrah.
Cincin itu terukir dengan tulisan 'Muhammad' di bagian bawah, 'Rasulullah' di tengah dan 'Allāh' di bagian paling atas. Jadi Anda membacanya dari bawah ke atas, hal ini dilakukan sedemikian rupa karena adab, tak akan mungkin nabi untuk menuliskan namanya di atas nama Tuhannya.
Cincin ini kemudian diteruskan dan dikenakan oleh Sayyidina Abu Bakar ketika jadi khalifah, oleh beliau cincin nya dipercayakan untuk di pegang oleh sahabat Mu'ayqīb RA untuk menyimpannya. Dia menjaga cincin atas nama khalifah berturut-turut, hanya ketika mereka membutuhkan untuk menutup surat mereka cincin itu diminta, mesti Kadang mereka akan mengambilnya dari dia dan memakainya untuk barokah.
Pada satu kesempatan Sayyidina Usman (waktu jadi khalifah) meminjam cincin tsb, dan secara tidak sengaja menjatuhkan dalam sumur Aris, dekat Masjid Qubā' - meskipun Beliau sendiri bersama teman turun kedalam sumur ikut mencari selama tiga hari tiga malam hingga sumur itu kering cincin tsb tetap hilang dan tak pernah di temukan lagi..
ini terjadi pada tahun ke-6 dari kekhalifahan sayyidina Usman bin Affan RA
Banyak ulama besar telah menunjukkan bagaimana setelah hilangnya cincin Nabi (ﷺ) ini paruh kedua pemerintahan kekhalifahan Sayyidina Usman mengalami keguncangan, menandakan era eskalasi parah berupa pengkhianatan dan ketidakharmonisan yang berakhir tragis....
*catatan samping: akhir-akhir ini karena semakin banyak orang telah membuat klaim tidak masuk akal dan seram untuk Khilafah, (contoh,ISIS dan Boko Haram) segel Nabi kembali di terbitkan dan telah menjadi identik dengan hal-hal yang tak pernah dilakukan Nabi (ﷺ)..
Kemurnian ajaran Nabi kita (ﷺ) telah dicampur dengan vulgar (kasar,cabul, dan tak berakhlak) oleh orang-orang ini; ini adalah mengapa begitu banyak dari ulama kita dari semua sisi telah mengutuk mereka.
اللَّهُمَّ ياربَّ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و آلِ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ أَنْ تُصَلِّيَ على سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تُحَبِّبَ إِلَيْنا سيِّدَنا محمَّداً ﷺ و أَنْ تُحَبِّبَنا إِلى سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تُخَلِّقَنا بِأَخْلاقِ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَرْزُقَنا المُتابِعَةَ لِسيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَرْفَعَ الحِجَابَ بَيْنَنا وَبَيْنَ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَجْمَعَ بَيْنَنَا وَبْينَ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ فِي الأوَّلِ وَالآخِرِ وَالظَّاهِرِ وَالباطِنِ والسِّرِّ والعَلانِيَةِ واليَقَظَةِ والمَنَام والحَيَاةِ والمَمَاتِ فِي الدُّنْيا والآخِرَةِ فِي لُطْفٍ وَعافِيَةٍ
Ya Allah, Tuhan Nabi Muhammad ﷺ dan Tuhan dari keluarga Nabi Muhammad ﷺ Aku memohon Pada Mu dengan hak Nabi Muhammad ﷺ limpahkan Sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ Cintailah Nabi Muhammad ﷺ dan membuat kami dicintai Nabi Muhammad ﷺ dan untuk memberkati kami dengan akhlak yang mulia dari Nabi Muhammad ﷺ dan memungkinkan kami untuk mengikuti Nabi Muhammad ﷺ dan menghapus tabir antara kami dan Nabi Muhammad saw ﷺ dan membawa kami bersama-sama dengan Guru kami Sayyidina Muhammad ﷺ di awal dan di akhir, lahir dan batin, secara rahasia dan di depan umum, dalam keadaan terjaga dan dalam mimpi kami, dalam hidup dan mati, dalam kehidupan ini dan berikutnya dengan mudah dan kesejahteraan.
Aamiin..Allhumma Aamiin..
(Sholawat yang diajarkan oleh Al Imam Al Habib Ahmad Bin Hasan Al Attas)
dikutip dari FB Habib Adeng Fadaq