Dengungan suara takbir dan tahmid jamaah haji di muka Ka’bah membuat kota Makkah bergetar dan pintu gerbang langit terbuka lebar menyambut amal baik para hujjaj. Kucuran air mata menambah kekhusyu’an mereka dalam ibadah. Diantara gelombang lautan makhluk yang toaf terdapat seorang A’rabi yang sedang menyusung seorang nenek tua diatas pundaknya. Perawakanya kasar, tinggi besar, dan kelihatan masih muda belia. Ia bertakbir dan bertahmid dengan penuh semangat. Dan ibunya di atas pundak mengikutinya dengan penuh khusyu’. Kadang kadang A’rabi itu berhenti takbir dan diganti dengan bacaan syair yang diulangulangi dengan suara keras. Bunyinya :
Aku jadi tungganganya dan tidak menolak
Di saat semua menolak tapi aku bertindak
Jasa bunda melahirkanku, menyusuiku sangat banyak
Labaikallah Humma Labaik….
Begitulah tak henti hentinya A’rabi tadi bertakbir dan bersyair.
Pada saat itu Ali bin Abi Thalib ra sedang berdiri di samping khalifah Umar bin Khattab ra. Mereka bersama sama sedang mengontrol jamaah haji yang sedang thoaf di muka Ka’bah. Mendengar A’rabi bertakbir dan membaca syair sambil thoaf, Imam Ali berkata kepada khalifah Umar ra “Ya Aba Hafshah (Umar), alangkah baiknya kalau kita berthoaf bersama sama mereka, kemungkinan rahmat Allah turun kepada kita semua secara menyeluruh”. Umar bin Khattab ra tidak bisa menolaknya. Mereka pun masuk bersama sama ke dalam lautan makhluk yang sedang berthoaf. Dalam thoaf Imam Ali mengejar A’rabi yang menyusung ibunya. Percis berada di belakang A’rabi, beliau melontarkan satu bait syair sebagai balasan dari syair yang telah dibacakannya. Beliau berkata:
Jika kamu berbuat baik kepadanya
Maka kepada Nya aku bersyukur
Amalmu yang kecil akan dibalasNya
Dibanding jasanya yang luhur
Labaikalla Humma Labaik.
Sumber :
http://hasanalsaggaf.wordpress.com/2008/05/18/arabi-bertoaf-dengan-ibunya/