بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah cucu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, yang mati dibunuh oleh para musuhnya di Padang Karbala. Semua orang yang ikut andil membunuh beliau mendapat hukuman dari Allah subhaanahu wata’aala, baik di dunia maupun di akhirat. Ada yang dibutakan matanya, ada yang mukanya menjadi hitam, ada yang terbunuh, dan ada yang tiba-tiba kehilangan kekuasaannya, dan lain-lain.
Abdullah bin Husain merupakan orang yang mendapat siksaan berupa haus yang sangat menyiksa. Ketika Imam Husain hendak mengambil air minum di Sungai Eufrat, Abdullah bin Husain mencegahnya sambil berkata, “Hai Husain, tidakkah kamu lihat air yang sejernih ini? Demi Allah, kamu tidak akan dapat meminum airnya sampai mati kehausan.”
Mendengar hal itu, Imam Husain berdoa, “Ya Allah, matikan ia dalam keadaan kehausan.”
Saat menghadapi sakaratul maut, Abdullah bin Husain merasakan dahaga yang tiada tara. Sekian banyak air yang dimasukkan ke perutnya tidak ada artinya sama sekali. Akhirnya dia mati dalam keadaan kehausan.
Wazaghah juga disiksa oleh rasa haus selama hidupnya. Anehnya, dia merasa panas di bagian perut tapi merasa dingin di bagian punggung. Dia selalu duduk dikelilingi kipas, serta bara api. Setiap saat dia selalu berteriak, “Berikan aku minum!” Pada akhirnya perut Wazaghah membesar seperti perut unta, dan rasa hausnya tidak kunjung hilang.
Seorang tua yang ikut dalam pembunuhan Husain mengatakan, “Setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan Husain bin Ali, semuanya mati terkena musibah. Aku juga ikut dalam pembunuhan tersebut, namun selamat.”
Setelah berkata demikian, orang tua tersebut bangkit untuk memperbaiki lampu minyaknya. Tiba-tiba api lampu itu berkobar dan menyambar tubuhnya. Dia mati dalam kondisi mengerikan.
Orang yang menggantungkan kepala Imam Husain di pelana kudanya mendapatkan hukuman yang lain lagi. Setelah beberapa hari, wajah orang tersebut berubah menjadi hitam pekat seperti aspal.
Seseorang bertanya pada orang tersebut, “Apakah yang menyebabkan wajah Anda menjadi hitam? Padahala dulu Anda termasuk lelaki tampan.”
Orang itu menjawab, “Waktu aku menggantungkan kepala Husain di belakang pelana kudaku, malam harinya aku didatangi dua sosok manusia. Mereka menyeret lenganku sampai tepi jurang yang penuh dengan api. Keduanya mendorongku ke dalam kobaran api itu hingga wajahku jadi berubah seperti ini.”
Tidak berapa lama, dia mati dalam kondisi sangat mengerikan.
Sumber :
http://antares-islamicscience.blogspot.com/2012/06/balasan-pembunuhan-husain-bin-ali-bin.html