Dua orang sahabat karib, Ismail dan Daud berjalan melalui padang pasir, matahari terik di atas kepala mereka, dan mereka haus dan butuh air hingga mereka mulai berdebat. Mereka mulai saling menyalahkan hingga akhirnya Ismail memukul wajah Daud, Daud merasa terluka hatinya dan berhenti berdebat, ia menulis di pasir : "Hari ini, sahabatku menampar wajahku"..
Mereka terus berjalan, sampai akhirnya mereka menemukan sebuah oasis/kolam air, dimana mereka berhenti untuk minum dan mengisi kantong air mereka yang kosong, dan setelah itu Daud melompat dan mulai mencuci badannya, sedangkan Ismail duduk dipinggir kolam beristirahat, Tiba-tiba Daud mulai menjerit dan berteriak, ia telah mengalami kram dan merasa kesulitan menjaga kepalanya untuk tetap di atas air, ia mulai tenggelam.
Ismail dengan sigap melompat dan menyelam menarik temannya keluar dari air dan selamat membawa temannya itu ke pinggiran kolam, Ketika Daud pulih dari rasa kaget, ia menulis/mengukir pesan di batu besar yang ada di dekat situ, :"Hari ini, sahabatku menyelamatkan hidupku".
Ismail yang telah menyelamatkan dan menampar sahabatnya Daud, bertanya, "Mengapa, setelah aku menyakitimu, Kamu menulis di pasir, dan sekarang Kamu menulis di atas batu?"
Daud tersenyum dan menjawab:
"Ketika teman menyakiti kita, kita harus menulis perbuatannya di pasir, di mana angin pengampunan dapat meniupnya pergi, dan ketika seorang teman melakukan sesuatu yang baik, kita harus mengukir di batu, di mana ia akan tetap abadi untuk selamanya."
Allah berfirman,;"Jadilah engkau pemaaf dan berlombalah mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Qur’an 7:199-200]
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ إِيَّاهُ
قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ الْمِقْدَامِ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
سنن الترمذي كِتَاب الزُّهْدِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بَاب مَا جَاءَ فِي إِعْلَامِ الْحُبِّ
Miqdam ibn M’adi meriwayatkan: Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam bersabda:
“Ketika salah satu dari kamu mencintai saudaranya, biarkan ia mengetahuinya".
(Sahih Sunan At-Tirmidhi, no2392)