CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

5 Des 2012

Dilahirkan dengan bantuan dari Allah SWT




     Sayidah Khadijah as seorang perempuan kaya dan terhormat. Seorang perempuan yang tertarik dengan akhlak mulia Nabi Muhammad Saw dan akhirnya menikah dengan beliau. Pasca pernikahannya dengan Nabi Saw, Sayidah Khadijah as menyerahkan seluruh kekayaannya di jalan Allah. Setelah Muhammad Saw diangkat sebagai utusan Allah Swt, Sayidah Khadijah as merupakan orang pertama yang beriman kepadanya dan mendukung beliau.

     Ketika Sayidah Khadijah as menikah dengan Muhammad Saw, para perempuan Mekah mencelanya. Mereka berkata, "Muhammad seorang penggembala, miskin dan anak yatim yang tidak memiliki sesuatupun. Sementara engkau telah melupakan dirimu sebagai perempuan kaya, terhormat dan memiliki nasab dengan menikah bersamanya?

     Sayidah Khadijah as berbicara dengan mereka dengan harapan mereka mengeri apa sebenarnya yang terjadi dan cara pandang yang salah. Bukannya mendengar apa yang disampaikan Sayidah Khadijah as, mereka malah memutuskan hubungan dengannya. Ketika Sayidah Khadijah akan melahirkan Sayidah Fathimah as, mereka tidak mau membantunya.

     Menjelang masa persalinan, Sayidah Khadijah as kebingungan. Ia mengetahui hati para perempuan Bani Hasyim dan Quraisy tidak akan mengasihani kondisinya lalu datang membantunya. Oleh karenanya, beliau mengangkat tangannya berdoa kepada Allah Swt. Tiba-tiba ada empat orang perempuan yang berpenampilan seperti perempuan Bani Hasyim yang datang menghampirinya. Sayidah Khadijah as ketakutan melihat mereka. Tapi seorang dari mereka berkata, "Jangan takut! Kami diutus oleh Allah Swt untuk membantu persalinanmu. Kami adalah saudarimu."

     Karena melihat Sayidah Khadijah dalam kondisi kaget, perempuan yang berkata tadi memperkenalkan dirinya. Ia mengatakan, "Saya Sarah, istri Nabi Ibrahim as. Ini adalah Asiyah, istri Firaun dan yang itu Maryam as dan yang keempat ini adalah Kultsum, saudara Nabi Musa as."

     Mendengar penjelasan itu, Sayidah Khadijah as menjadi tenang. Beliau melahirkan bayi Sayidah Fathimah as dengan bantuan mereka. Pada waktu itu bayi perempuan lahir ke dunia. Ia membuka bibirnya dan kemudian berkata, "Saya bersaksi tiada yang patut disembah selain Allah, ayahku Rasulullah, suamiku adalah pemimpin hamba-hamba Allah dan anak-anakku sebagai pemimpin para cucu Rasulullah."

Orang-orang mengatakan Sayidah Fathimah as tumbuh dengan cepat. Tidak lama beliau telah melewati masa kanak-kanaknya. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: