CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

5 Des 2012

Pembunuh Imam Husein (1) Ishaq bin Hayah Hadhrami




Ishaq merupakan seorang anggota pasukan Umar bin Saad. Di Karbala ia merampas baju Imam Husein as. Nama ayahnya kadang disebut Harbah, Yahya dan terkadang disebut Hawiyah.

Pada hari Asyura, pasca syahadah Imam Husein as, pasukan Umar bin Saad menyerbu jasad suci Imam untuk merampas pakaian beliau. Ishaq bin Hayah merampas pakaian Imam Husein as dari badannya dan langsung memakainya. Padahal pakaian itu memiliki 110 lubang akibat terkena panah, tombak dan pedang, sekalipun mengenai berapa jumlah lubang di baju Imam Husein as masih ada perbedaan pendapat.

Setelah peristiwa Karbala, Ishaq menderita penyakit aneh dimana rambut dan bulu di wajahnya rontok.

Ketika Imam Husein as gugur syahid, Ishaq melakukan kejahatan lain. Pada waktu itu Umar bin Saad yang berada di tengah-tengah pasukannya berteriak, "Siapa yang ingin menjadi relawan menginjak-injak badan Husein dengan kudanya?"

Ishaq Hadhrami dengan beberapa orang maju dan bersedia untuk melakukan perbuatan keji itu. Ia maju dan dengan kudanya ia menginjak-injak badan suci Imam Husein as, sehingga dada beliau patah. Setelah itu ia pergi menghadap Umar bin Saad dan mendapat sedikit hadiah darinya

Abu Amr Zahid berkata, "Ketika kami meneliti keturunan mereka, ternyata semuanya berasal dari anak haram."

Nasib Buruk Ishaq
Menurut buku Nafas al-Mahmum dan Nasikh at-Tawarikh, Mukhtar Tsaqafi ketika bangkit menuntut darah syuhada Karbala, maka yang pertama dibalas adalah orang-orang yang menginjak-injak badan Imam Husein as. Mukhtar memerintahkan pasukannya agar mereka ditidurkan sementara tangan dan kaki mereka dipaku di atas tanah. Setelah itu beberapa orang dengan menunggang kuda menginjak-injak badan mereka, sehingga daging, kulit dan tulang-tulang mereka hancur dan merekapun binasa. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber:
1. Nafas al-Mahmum.
2. Tarikh Thabari.
3. Luhuf.
4. Ad-Dum'ah as-Sakibah (Bahbahani).
5. A'yan as-Syiah.
6. Mausu'ah al-Imam al-Husein.
7. Muntahal Amal.
8. Farhang Asyura.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: