CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

19 Jun 2013

Naiknya Harus Pake Tangga...


Semasa hidupnya, Kiai Wahab dan Kiai Bisyri yang keduanya adalah kakak dan adik ipar sekaligus tokoh pendiri NU, dikenal sering berbeda pendapat dalam penerapan masalah-masalah hukum fiqih. Tetapi meski demikian keduanya tetap selalu rukun dalam kehidupan keseharian, bahkan kemana-mana selalu runtang-runtung bersama.

Konon suatu ketika menjelang Hari Raya Idul Adha, ada seseorang datang kepada Kiai Bisyri di Denanyar, dengan maksud menanyakan suatu permasalahan. Si tamu itu berniat hendak qurban dengan menyembelih seekor sapi, tetapi dia bingung apakah boleh berkurban seekor sapi untuk delapan orang? Dalam ketentuan hukum fiqih, satu ekor sapi hanya boleh diperuntukkan untuk tujuh orang, sedangkan keluarga si tamu seluruhnya ada delapan orang. Padahal dia ingin – di akhirat kelak tetap bisa berkumpul bersama-sama dengan keluarganya dalam satu “kendaraan”, biar tidak tercerai berai gitu maksudnya  .

Setelah menyimak dengan seksama pengaduan si tamu tersebut, Kiai Bisyri terus menjawab; “Tidak bisa itu, kuban sapi, kerbau atau unta itu hanya berlaku untuk tujuh orang saja.”

Demi mendengar keterangan Kiai Bisyri, si tamu itu tidak mau lantas menyerah begitu saja, dia menawar, “Mbah Yai, masak tidak ada rukhshoh (keringanan)? Anak saya yang terakhir itu kan baru berusia tiga tahun? Masih balita…”

Menjawab pertanyaan si tamu itu Kiai Bisyri melanjutkan penjelasan beserta dalil hukumnya sekalian, dan kesimpulannya Kiai Bisyri tetap menjawab “tidak bisa.”

Karena merasa belum puas, orang itu kemudian mendatangi Kiai Wahab di Tambakberas untuk mengadukan persoalan yang sama. Setelah Kiai Wahab mendengar persoalan yang diadukan orang tersebut, beliau lantas menjawab dengan ringan dan santai, “Bisa. Seekor sapi bisa digunakan untuk delapan orang. Tetapi karena anakmu yang paling akhir itu kan masih kecil, maka perlu ada tambahannya.”



Seketika orang tersebut nampak berbinar raut mukanya saat mendengar jawaban dari Kiai Wahab tersebut. Dan Kiai Wahab melanjutkan, “Begini, anakmu itu kan masih kecil, agar dia bisa naik sapi yang tingginya melebihi dirinya, harus pakai tangga. Nah, sekarang sampean belikan seekor kambing supaya anak sampean yang masih kecil itu bisa naik ke punggung sapi.”

Dengan girang orang tersebut menjawab, “Kalau cuma seekor kambing saya sanggup menyedikannya, Mbah Yai, jangankan seekor, dua ekor pun boleh. Yang penting kami sekeluarga bisa naik bersama-sama.”,

Kemudian orang tersebut segera berpamitan kepada Kiai Wahab.

sumber :
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: