CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

29 Okt 2014

Kisah Habib Hasan Asy Syathiri, Jangan Marahi, Tapi Rahmati



Habib Hasan bin Abdullah bin Umar asy-Syathiri adalah Pengasuh Rubath Tarim yang sangat terkenal dan dihormati di kota Tarim, Hadhramaut. Suatu ketika, beliau berkunjung ke Singapura dan menginap di salah satu hotel. Ketika murid beliau sedang mengurus check-in, beliau duduk di salah satu sofa yang ada di lobby hotel.

Tiba-tiba duduk di hadapan beliau sepasang kekasih bule. Mereka tak henti-hentinya berciuman dan berpelukan di hadapan sang Habib. Habib Hasan hanya menunduk. Rata-rata orang Hadhramaut tak biasa memandang perempuan yang bukan muhrimnya, apalagi dalam adegan mesra.

Setelah urusan check-in selesai, Habib Hasan dipersilakan oleh murid-muridnya untuk memasuki lift yang akan membawa ke lantai kamar. Tak disangka, kedua kekasih itu ikut masuk ke dalam lift dan meneruskan percumbuannya. Murid-murid Habib Hasan marah dan bermaksud menegur sepasang kekasih tadi karena berbuat yang tidak senonoh di hadapan seorang ulama besar.

Namun Habib Hasan justru melarang murid-muridnya untuk menegur mereka. Beliau tetap menunduk dan kemudian membaca doa. Doa beliau sebagaimana yang masyhur dari Imam Abu Hanifah: "Allahumma kama farihtahuma fiddunya, fafarrihhuma fil akhirat." (Ya Allah, seperti Engkau beri kebahagiaan pada mereka berdua (sepasang kekasih itu) di dunia, bahagiakanlah mereka di akhirat).

Begitulah akhlaq ulama-ulama besar kita. Mereka tidak reaktif dan membabi buta. Rasa kasih sayang didahulukan dari kemarahan. Keinginan Habib Hasan adalah agar keduanya berbahagia di akhirat kelak, seperti kebahagiaan mereka bercumbu dan bercinta di dunia. 

(Sumber cerita: Habib Ismail Fajrie Alatas)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: