Saya akan bercerita sebuah kisah yang Grandsyekh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs sering menceritakan kisah ini berkali-kali. Dia mengatakan bahwa satu waktu Nabi (saw) pergi ke suatu tempat pemakaman dengan beberapa sahabat dan mereka melewati dua kuburan. Tidak ada tanaman hijau di kuburan ini, sebenarnya adalah sunnah untuk menempatkan tanaman hijau atau sesuatu yang hijau di kuburan, baik pohon kecil, atau pohon semak hijau.
Ketika Rasulullah (saw) melewati satu kuburan beliau saw berkata, bahwa ada tangan putih yang indah keluar dari kuburan untuk meyalami Nabi saw . Dan Nabi (saw) memberi hormat ke tangan itu dengan menciumnya satu kali. Kemudian Nabi (saw) melewati kuburan lainnya. Dikuburan yang pertama tadi ada cahaya yang datang dari tangan tersebut sehingga Nabi saw mencium satu kali. Ketika beliau saw melewati kuburan kedua, ada tangan hitam yang keluar dan Nabi saw menciumnya dua kali.
Para Sahabat bertanya kepada Nabi saw,"Mengapa dikuburan pertama engkau mencium sekali dan yang kedua dua kali?" Beliau saw menjawab, tangan yang indah dikuburan pertama, itu adalah seorang Wali dan tangan kedua adalah tangan orang yang selalu disibukkan dengan pekerjaan dunia". Sahabat berkata kepada Nabi (saw), kita melihat sesuatu yang aneh, ketika tangan putih keluar, engkau menciumnya sekali dan itu untuk mengajarkan kami untuk menghormati bahwa itu adalah Wali. Tetapi tangan kedua orang yang sibuk dengan dunya mengapa engkau menciumnya 2 kali.
Dan Nabi (saw) mengatakan, orang pertama itu menjadi Wali karena jasa orang kedua yang bekerja keras mencari uang dan rezeki yang diperolehnya dia gunakan untuk membantu Wali tadi untuk berdakwah dan dia menjadi Wali karena bantuan orang itu.
Jadi carilah Awliyaullah dan berilah mereka dukungan dengan rezekimu. Itulah sebabnya dalam majelis Wali Allah, kalian merasa kenikmatan dan ketenangan dalam kehadiran mereka, Kalian tidak merasa lelah dan kalian merasa bahagia dihadapan mereka, karena mereka merefleksikan adab sopan santun yang tinggi sehingga kalian mendapat cahaya itu dan dapat belajar dari mereka.
Jadi janganlah bersama orang yang memiliki penyakit di dalam hati mereka. Dimana mereka memiliki perilaku buruk dan tidak memiliki adab sopan santun. Sehingga karakter buruk mereka akan tercerminkan, terefleksikan pada dirimu, dan kau akan kehilangan spiritualmu.
(Mawlana Syekh Hisyam Kabbani qs, 4 Juli 2014)
dari FB Syaikh Arief Hamdani