Kisah Kiai Hasyim Asy'ari Dicegah Habib Abdullah Alattas Tinggal di Tanah Suci
Ada kisah menarik mengenai keputusan Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari untuk tetap tinggal di Indonesia (tidak menetap di Mekkah) yang tidak termuat dalam lembaran buku-buku sejarah. Berikut adalah sebagaimana yang pernah dituturkan oleh al-Habib Ahmad bin Abdullah Alattas Bojonegoro.
Alkisah setelah Kiai Hasyim Asy'ari lama belajar agama di tanah suci beliau pulang ke Indonesia. Namun setelah beberapa waktu tinggal di Indonesia, beliau merasa tidak kerasan dan ingin kembali ke tanah suci. Di sana majelis ilmu hidup, tiap hari bisa menimba ilmu langsung dari para ulama Allah yang mutafannin (ahli dalam berbagai bidang ilmu agama), bisa beribadah dengan pahala yang berlipat-lipat, bisa hidup bersama-sama ahli ibadah dan ahli ilmu. Keadaan yang sangat menyenangkan para ahli ilmu dan ahli khair (kebaikan). Sangat bertolak-belakang dengan keadaan di Indonesia yang carut-marut, banyak maksiat dan sepinya majelis ilmu serta kurangnya keinginan orang-orang untuk bertafaqquh fiddin (mendalami dan mengamalkan ilmu agama).
Beliau lalu mengkabarkan 'azamnya (keinginan) ini kepada keluarga dan teman-teman dekat beliau. Ketika berita ini didengar oleh al-Habib Abdullah Alattas (ayah dari Habib Ahmad Alattas, beliau adalah sahabat dekat dari Kiai Hasyim Asy'ari), maka langsung saja sang habib berangkat ke Jombang bersama al-Habib Ahmad (yang waktu itu masih kecil) menuju Tebu Ireng untuk menemui Hadhratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.
Al-Habib Ahmad menuturkan bahwa pada saat itu beliau tidak diperkenankan masuk oleh ayahandanya, tetapi disuruh menunggu di luar ruangan (namun beliau bisa melihat dan mendengar isi pembicaraan kedua ulama ini). Beliau melihat tas-tas yang sudah dipack/diikat siap untuk dibawa pergi. Pada saat itu al-Habib Abdullah mengambil posisi duduk di hadapan Kiai Hasyim Asy'ari dengan kaki yang saling menempel sambil berkata (yang intinya): "Ya Syaikh, ilmu Njenengan (Anda) itu sangat diperlukan di sini. Kalau Njenengan kembali ke tanah suci, di sana sudah banyak orang alim. Ilmu jenengan tidak begitu diperlukan di sana. Indonesia sangat butuh ulama seperti Njenengan!"
Mendengar apa yang disampaikan oleh al-Habib Abdullah Alattas ini lalu KH. Hasyim Asy'ari menangis kemudian merangkul beliau dan mengurungkan keinginannya untuk kembali tinggal di tanah suci. Wallahu A'lam.