Karomah Guru Mulia: al-Habib Umar bin Hafidz
Sayyid Salim bin Umar bin Hafidz menceritakan, salah satu "karomah" yang pernah ia lihat dari sang ayah, Habib Umar bin Hafidz:
"Dulu ... sempat tampak cahaya berbentuk lafadz Allah di kening ayahku(Habib Umar bin Hafidz), melihat "keajaiban" itu, kamipun memberitahu beliau akan hal itu, akan tetapi ia sama sekali tidak mempedulikan ucapan kami, ia bahkan sama sekali tak melihat ke kaca untuk memastikan apakah hal itu benar atau tidak."
Ketika akhirnya banyak orang-orang yang berkata padanya bahwa mereka memang melihat ada lafadz Allah yang tertulis di keningnya,ia hanya berkata pada mereka:
"aku lebih tahu siapa diriku yang hina ini daripada kalian."
_____________
Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam Munajatnya
Salah seorang ulama (yang hidup di zaman Syaikh Abdul qadir al jilani) menceritakan salah satu pengalamannya ketika berhaji:
"waktu itu,saat aku melaksanakan tawaf aku melihat seseorang sedang bersujud di dekat multazam. aku dekati orang itu, ternyata ia adalah Syaikh Abdul qadir al jailani, aku mendengar ia berdoa, menangis, dan berkata dalam sujudnya:
"Ya Allah ... andai saja engkau memang tidak ingin mengampuniku kelak di hari kiamat, maka bangkitkanlah aku dari kuburku dalam keadaan buta, hingga aku tak malu kepada mereka yang dulu telah berbaik sangka padaku di dunia."
______________
Ta'liq (Kaitannya dengan 2 kisah di atas):
Mereka para kekasih Allah, meski mempunyai ilmu dan amal sebanyak buih lautan tapi mereka tak pernah terlena dengan apa yang telah mereka lakukan, mereka juga tak pernah buta oleh pujian-pujian orang, mereka selalu meyakini bahwa mereka hanyalah seorang hamba hina yang tak punya apa-apa dan hanya pantas mendapatkan neraka.
Coba bandingkan dengan kita, setiap hari berbuat dosa, sholat tahajjud dua raka'at aja udah ngerasa jadi wali, udah merasa paling -masya Allah- diantara yang lain ... seakan-akan kita sudah memastikan satu tempat di surga.
اللهم انفعنا ببركاتهم... آمين
Sumber, kutipan komen fb Salim Altab