Al-Imam Ibnu Qudamah Rahimahullaah mencantumkan kisah yang menakjubkan tentang kedermawanan seorang budak hitam dalam kitab beliau Mukhtashor Minhajul Qoshidin. Semoga bisa kita ambil pelajaran.
Al-Imam Ibnu Qudamah menuturkan,
“Abdullah bin Ja’far keluar melihat-lihat tanah miliknya, lalu beliau singgah di sebuah kebun milik suatu kaum. Di sana ada seorang budak hitam yang sedang bekerja, makanan budak tersebut disediakan, saat dia hendak makan, tiba-tiba seekor anjing masuk ke dalam kebun, anjing itu mendekat kepada budak hitam, budak tersebut melemparkan sepotong roti, maka anjing itu memakannya, kemudian budak itu melempar potongan kedua dan anjing itu memakannya, kemudian budak itu melempar potongan ketiga dan anjing itu memakannya sementara ibnu Ja’far melihatnya.
Maka dia (Abdullah bin Ja’far) mendekat dan berkata (kepada budak itu), “Fulan, berapa banyak jatah makanmu dalam sehari?”
Dia menjawab, “Seperti yang engkau lihat.”
Ibnu Ja’far bertanya, “Lalu mengapa kamu memberikannya kepada anjing itu?”
Dia menjawab, “Daerah ini bukan daerah anjing, maka anjing itu sepertinya datang dari jauh, dia lapar, maka aku tidak ingin menolaknya.”
Ibnu Ja’far bertanya, “Lalu apa yang kamu lakukan?”
Dia menjawab, “Menahan lapar hari ini.”
Ibnu Ja’far berkata kepada dirinya sendiri, “Aku disalahkan karena banyak memberi, ternyata budak ini lebih murah hatinya daripada diriku.” Lalu Abdullah bin Ja’far membeli kebun sekaligus peralatannya, dia membeli budak itu, memerdekakannya dan memberikan kebun tersebut kepadanya.”