CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

24 Apr 2014

Kisah Bergetarnya Nabi Sulaiman As Mendengar Kabar Pertanggung jawaban Hisabnya di Akhirat

                                                               Makam Nabi Sulaiman AS


Jangan kita terlalu sedih dengan keadaan diri kita (misalnya) yang dalam kesulitan atau sering kena musibah. Karena musibah itu bukan hanya di dunia, musibah itu bisa saja di alam barzah, musibah bisa di alam akhirat, bisa saja orang banyak kena musibah di dunia tapi di alam barzah, ia bebas dari musibah dan di yaumal qiyamah, ia bebas. Atau sebaliknya, orang yang selalu lancar hidupnya di muka bumi tapi di alam barzah ia banyak terkena musibah atau di yaumal qiyamah banyak terkena musibah dan musibah yang cukup berat adalah pertanyaan atas kenikmatan.

Ketika diriwayatkan Nabiyullah Sulaiman ‘alaihi shalatu wasalam, ketika sedang melihat kerajaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Sulaiman ini ditundukkan untuknya hewan, tumbuhan, jin dan juga angin, air ditundukkan untuknya sehingga taatlah kesemuanya pada Nabiyullah Sulaiman alaihi shalatu wa sallam. Ketika ia sedang melihat kerajaannya dari atas langit maka Jibril alaihi shallatu wa sallam mendatangi Nabi Sulaiman alaihi sallam berkata “wahai Sulaiman, kau lihat petani yang sedang bekerja di tengah ladang itu, tanyalah ia”. Maka Nabiyullah Sulaiman diturunkan dan bertanya “wahai petani apa yang ada di hatimu sampai Jibril datang kepadaku memerintahkan untuk bertanya kepadamu apa yang ada di hatimu?”, petani itu berkata “wahai Sulaiman, aku bersyukur kepada Allah atas kenikmatan yang diberikan kepadaku seluas – luasnya”. 

Nabiyullah Sulaiman berkata “wahai petani kenikmatan seluas- luasnya seperti apa? Kau bekerja dari pagi hingga sore dan kau hanya mendapatkan makanan untuk hari esok dan hari esok lagi kau tidak mempunyai makanan kecuali dengan bekerja lagi, apa yang kau sebut keluasan dan kenikmatan sehingga kau bersyukur kepada Allah? Ceritakan kepadaku kenikmatan yang datang padamu?”. Petani itu berkata “wahai Sulaiman, aku gembira karena hisabku perhitungan nikmatku sedikit, apa yang akan dihisab (dimintai pertanggungan jawab dihadapan Allah) dari kenikmatanku? Cuma alat tani, istri dan anakku, cuma itu saja yang dipertanyakan oleh Allah dan yang harus aku pertanggungjawabkan. 

Tapi engkau Sulaiman, kau bertanggungjawab mempunyai hak dan kewajiban pada semua hewan, jin, tumbuhan dan seluruh apa yang ditundukkan Allah untukmu”. Maka sujudlah Nabi Sulaiman menangis kepada Allah Swt, “Rabbiy beri aku kemudahan dalam pertanggungjawabanku?”. Bergetar Nabi Sulaiman ketika dikatakan “kau akan bertanggungjawab akan kewajibanmu atas hewan, tumbuhan, jin, angin dan semua yang ditundukkan oleh Allah untukmu”.

Oleh sebab itu jangan sampai kita terlalu sedih atau terlalu bingung dan risau akan musibah yang datang di dunia, barangkali itu merupakan kemudahan yang kekal dan abadi di yaumal qiyamah dan jangan pula kita tertipu dengan keadaan yang selalu dalam kenikmatan. Naudzubillah! barangkali di hari esok ia terkena musibah yang sangat berat atau barangkali musibah setelah wafatnya atau musibah di alam barzah.


Dari Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa
tulisan Syarifah Fatimah Assegaf
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: