CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

23 Des 2014

Kisah Teladan, Seorang Waliyullah Mencintai Kebaikan Walaupun Sebesar Atom


Habib Umar Bin Hafidz:

Para Auliya Allah selalu mencintai kebaikan, meski sekecil atom sekalipun..

Pernah seorang ayah menyuruh anaknya untuk pergi ke pandai besi (haddad) untuk memperbaiki / menajamkan pisau yang akan di gunakan untuk menyembelih hewan korban di Idul Adha,.
Si Anak membawa pisau tsb kepada Waliyullah Al Habib Imam Abdullah Bin Alwi Al Haddad (shohibul Ratib Haddad), dan menjelaskan keinginan nya.
Imam Haddad tahu bahwa anak ini telah keliru datang padanya (karena beliau adalah ulama bukan tukang besi), tapi karena untuk kebaikan, beliau bersedia dan meminta anak itu untuk kembali esok hari.
Imam Haddad meminta bantuan salah satu muridnya untuk pergi membawa dan memperbaiki pisau itu ke pandai besi, sekaligus membayari ongkosnya.
Keesokan harinya anak itu kembali pada Imam Haddad dan mengambil pisau itu, dan imam Haddad menolak tidak menerima bayaran yang di tawarkan anak itu..
Anak itu kembali kepada ayahnya dan memberikan pisaunya serta mengatakan bahwa Al Haddad (pandai besi) menolak menerima bayaran..
Ayahnya heran, pandai besi mana yang tidak bersedia dibayar? Dia adalah Imam Al Haddad yang tinggal di Al Hawi! Jelas anaknya,
Ayahnya kaget sekali mendengar hal ini
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun,
Aku menyuruhmu ke pasar mencari pandai besi bukan pergi ke seorang Waliyullah!".
Bergegas sang ayah pergi menghadap Imam Al Haddad untuk meminta maaf..
Dan Imam Al Haddad dengan tersenyum mengatakan, "tak mengapa, karena akupun mengharapkan dapat bagian balasan pahala dari hewan kurban yang anda sembelih".

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ ، صَلاةً نَكونُ بِها مَحْبُوبِينَ لَكَ و مَحْبُوبِينَ لَهُ


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: