Pada suatu hari, Syaiikh Hasan Al-Bashri Rahimahullah pergi mengunjungi Syaikh Habib Ajmi Rahimahullah, seorang sufi besar lain. Pada waktu shalatnya, Syaikh Hasan Al-Bashri mendengar Syaikh Habib Ajmi banyak melafadzkan bacaan shalatnya dengan keliru. Oleh karena itu, Syaikh Hasan Al-Bashri memutuskan untuk tidak salat berjamaah dengannya. Ia menganggap kurang pantaslah bagi dirinya untuk shalat bersama orang yang tak boleh mengucapkan bacaan shalat dengan benar.
Di malam harinya, Syaikh Hasan Al-Bashri bermimpi. Ia mendengar Tuhan berbicara kepadanya, “Hasan, jika saja kau berdiri di belakang Habib Ajmi dan menunaikan shalatmu, kau akan memperoleh keridaan-Ku, dan shalat kamu itu akan memberimu manfaat yang jauh lebih besar daripada seluruh shalat dalam hidupmu. Kau mencoba mencari kesalahan dalam bacaan shalatnya, tapi kau tak melihat kemurnian dan kesucian hatinya. Ketahuilah, Aku lebih menyukai hati yang tulus daripada pengucapan tajwid yang sempurna.