Dari Ka'ab ra meriwayatkan, Ketika terjadi hari kiamat, Nabi Adam AS melihat salah seorang dari umat Nabi Muhammad SAW sedang di giring ke neraka, maka beliau memberitahu Nabi SAW, "Hai Muhammad..!" "Labbaika, hai Bapak manusia." jawab Nabi SAW. Nabi Adam berkata kembali, " salah seorang umatmu sedang di giring ke neraka."
mendapat berita dari Nabi Adam, Nabi SAW langsung mengejarnya hingga akhirnya Makaikat yang sedang menbawa umatnya itu terkejar. Lalu Nabi SAW berkata kepada Malaikat tadi, "Wahai Malaikatnya Tuhanku, berhentilah..! "
Malaikat itu berkata, " Hai Muhammad, tidakkah engkau membaca Firman Alloh SWT tentang kami? (para malaikat tidak mendurhakai Alloh tentang apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan kepada mereka)."
Namun para Malaikat mendengar seruan, "Turuti Muhammad!." Maka Nabi SAW berkata,"kembalikan orang ini ke Mizan(timbangan amal)."
Lalu Amal umat Nabi Muhammad SAW itu di timbang kembali, ternyata kesalahan-kesal ahannya jauh lebih berat dari kebaikkan-kebaikkannya.
kemudian Nabi SAW mengeluarkan Kertas catatan dari lengan baju beliau, dimana di dalam kertas itu tertulis SHOLAWAT yang pernah di ucapkan orang tersebut untuk Beliau(Nabi SAW) semasa hidup di dunia.
kertas itu lalu di taruh oleh Nabi SAW di timbangan amal pada bagian kebaikkan orang tersebut, dan akhirnya timbangan amal kebaikkannya lebih berat daripada kesalahannya. melihat kenyataan ini membuat bahagia orang itu, lalu ia berkata, "siapakah anda?." "Aku Muhammad." jawab Nabi SAW.
langsung saja orang tersebut mencium kaki Nabi SAW, lalu bertanya,"Yaa Rosululloh, kertas apa yang engkau keluarkan tadi?".
Beliau menjawab, "itu adalah catatan SHOLAWATmu yang kau pernah kamu ucapkan untukku semasa di dunia, dan aku(Nabi SAW) menyimpannya untukmu."
kemudian orang itu berkata kembali,"Sungguh besar penyesalanku tidak melaksanakan kewajiban kepada Alloh dan kurang banyak dalam membaca SHOLAWAT kepadamu." (kanzul akbar).
RUGI lah orang-orang yang tidak mau bersholawat kepada Nabi SAW!
*dari tulisan FB Wan Junaidy