CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

5 Feb 2014

DOSAKAH MENANGISI MUSIBAH IMAM HUSEIN ???

                                                    Tangisan Laskar Hizbullah di Libanon

Bukan hanya Imam Husein yang Syahid dalam keadaan Mazlum (Terzalimi) namun kakak beliau Imam Hasan juga Syahid akibat Racun yang sangat kuat, sehingga dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa tubuh beliau berubah warna menjadi hijau dan beliau memuntahkan darah kental dan sebagian isi perutnya keluar. Tapi ketika Imam Husein menangisi Imam Hasan abangnya dan air mata hangat Imam Husein jatuh mengenai wajah Imam Hasan, Imam Hasan membuka matanya dan berkata “Jangan menangis wahai adikku, La Yaumu illa Yaumuka Ya Aba Abdillah = Tidak ada hari seperti harimu kelak wahai Aba Abdillah (Al Husain).”

Bulan Muharram adalah bulan kesyahidan Al Imam Sayyidina Husein, maka wajarlah bila ummat Islam di bulan itu mengenang kembali perjuangan dan pengorbanan pahlawannya sebagaimana kita juga terus mengenang perjuangan, pengorbanan dan kesyahidan Al Imam Sayyidina Hasan. Kedua cucu Rasulullah saw dizalimi sampai syahid terbunuh, itu Fakta dan memang sebuah ironi dalam perjalanan sejarah Islam. Anda silahkan buka kitab sejarah yang mana pun, insya Allah tetap akan menjumpai bahwa Imam Hasan dan Imam Husein itu wafat terbunuh bukan wafat di atas ranjang karena sakit.

Lalu berdosakah kita menangisi Imam Hasan dan Imam Husein yang Mati Syahid ???

Dalam kitab Shahih-nya bab Jenazah, Al-Bukhari merawikan bahwa Rasulullah saw telah menangis atas kematian Zaid dan Ja'far. Demikian pula Ibn 'Abd Al-Bar (pada bagian riwayat hidup Zaid dalam Al-lsti'ab) menyebutkan bahwa Rasulullah saw telah menangisi Ja'far dan Zaid, dan beliau berkata: "Aduhai saudara-saudaraku, penghibur-penghiburku dan kawan-kawan berbincangku...!"

Beliau saw juga menangis pada waktu kematian putranya, Ibrahim, sehingga bertanyalah Abdur-Rahman bin 'Auf, salah seorang sahabat Nabi saw (sebagaimana yang tercatat pada juz I dari Shahih Al-Bukhari), "Anda juga menangis, ya Rasulullah ?" Jawab beliau: "Wahai Ibn 'Auf, sesungguhnya tangisan ini adalah tanda rahmat." Kemudian beliau menangis lagi seraya bersabda: "Mata ini mencucurkan air mata dan hati bersedih. Namun tidak sebaiknya kita mengucapkan sesuatu kecuali yang diridhai Allah. Sungguh kami sangatlah sedih atas kepergianmu, wahai Ibrahim."

Semua orang mengetahui tentang ratap tangis Rasulullah saw atas kematian pamannya, Hamzah, sedemikian rupa sehingga Ibn 'Abd Al-Bar, pada bagian biografi Hamzah dalam Al-Isti'ab, berkata: "Ketika Rasulullah saw menyaksikan Hamzah telah terbunuh, beliau menangis. Dan ketika dilihatnya tubuhnya dicincang, beliau terisak-isak."

Bukankah kita sepakat bahwa setiap sisi dalam kehidupan Baginda Rasulullah saw adalah Uswah (Teladan) ???
Bukankah beliau yang bergelar Uswatun Hasanah (Teladan Terbaik) ???
Kalau Rasulullah saw saja menangisi sampai terisak - isak kesyahidan Sahabat dan Pamannya, mengapa justru sebagian kita ummat Islam dengan lancangnya menyebut ini (menangisi musibah Imam Husein, Cucu Nabi saw) sebagai perbuatan Yahudi dan Nasoroh ??? dan tentunya tidak dengan berlebihan..


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: