Nabi Muhammad Saw. adalah manusia yang penuh berkah. Sejak dilahirkan keberkahan itu muncul. Beliau lahir pada tahun gajah. Keberkahan beliau adalah diselamatkannya Ka’bah dan penduduk kota Mekkah dari serangan pasukan gajah yang dipimpin Raja Abrahah. Keberkahan yang lain antara lain pada penyusuan beliau oleh Halimah dari kalangan Bani Sa’ad. Inilah yang menjadi salah satu tanda-tanda bagi kedudukan besar beliau di masa depan. Tulisan ini menguraikan keberkahan yang dialami Halimah binti Abu Duaib seorang wanita dari bani Sa’ad.
Berkah Menyusui Rasulullah Saw.
Halimah berkisah bahwa dia pergi meninggalkan daerah tempat tinggalnya bersama suaminya al-Harits bin Abdul ‘Uzza dan anaknya yang masih menyusu, yaitu Abdullah bin al-Harits. Sudah menjadi kebiasaan para wanita Bani Sa’ad mencari pekerjaan sebagai tukang menyusui bayi. Sehingga, ketika musim paceklik tiba dan mereka sudah tidak memiliki apa-apa lagi.
Halimah berkata, “Aku mempunyai keledai yang warnanya agak hijau dan unta betina yang sudah tua. Demi Allah, unta betina itu tidak menghasilkan susu setetes pun, sehingga kami setiap malam tidak dapat tidur, sebab bayi kami terus menangis karena lapar, air susuku tidak mencukupi, sedang air susu untaku tidak membuat aku kenyang, namun kami terus berharap untuk mendapatkan pertolongan dan kemudahan hidup.
Aku pergi mengendarai keledaiku, ketika aku sudah merasa lelah dan kurus karena perjalanan yang sangat jauh, maka sampailah aku di Mekkah. Di Mekkah aku menawarkan jasa sebagai tukang menyusui bayi. Namun, tidak satu pun wanita yang menawarkan bayinya untuk disusukan kepadaku, kecuali satu orang saja, yaitu Aminah yang menawarkan Rasulullah Saw. Awalnya, aku tidak mau menerimanya, sebab dia itu yatim, sedang aku berharap mendapatkan bayi yang ayahnya masih ada (hidup). Sebab, kalau anak itu yatim, apa yang akan diperbuat oleh ibu dan kakeknya, aku tidak suka itu.
Melihat semua wanita dari Bani Sa’ad sudah mendapatkan bayi untuk disusuinya, kecuali aku, maka ketika kami hendak kembali, aku berkata kepada suamiku. ‘Demi Allah, aku tidak ingin pulang tanpa membawa bayi yang akan aku susui. Demi Allah, aku akan pergi mengambil bayi yatim itu. ‘Suamiku berkata, “Lakukanlah, mudah-mudahan Allah memberi kita berkah dengan adanya bayi itu.”
Halimah berkata, “Aku pun pergi mengambil bayi yatim itu. Setelah aku ambil, aku gendong dia menuju kendaraanku. Ketika aku taruh dia dipangkuanku, maka air susuku menjadi deras, sehingga dia dan saudaranya dapat minum dengan puas, lalu keduanya tidur. Kami pun dapat merasakan tidur yang nyenyak yang tidak pernah kami rasakan sebelumnya. Dan ketika suamiku pergi melihat unta betina kami, maka ia mendapatinya sedang air susunya penuh. Lalu suamiku mengambil air susunya untuk kami minum bersama-sama hingga kami merasa puas dan kenyang. Itulah malam pertama yang kami lalui dengan penuh kebaikan dan kebahagiaan.”
Halimah berkata, “Ketika pagi suamiku berkata: ‘Ketahuilah! Hai Halimah, sungguh kamu telah mengambil manusia pembawa berkah.’ Aku berkata: ‘Demi Allah, memang itu yang aku harapkan.’
Kemudian kami pergi. Sedang aku dan bayi yatim yang aku bawa menunggang keledaiku. Demi Allah, keledaiku mampu menempuh perjalanan yang tidak dapat dilakukan oleh keledai-keledai yang lain, sehingga teman-temanku berkata kepadaku: “Hai anak perempuan Abi Duaib, lihatlah kami, tidakkah ini keledaimu yang kamu tunggangi sebelumnya?
Aku berkata: tentu, keledai ini adalah keledai yang aku tunggangi sebelumnya.
Mereka berkata: “Demi Allah, keledaimu sekarang lain daripada yang lain”.
Tidak lama kemudian, kami pun sampai dirumah di daerah Bani Sa’ad. Tanah di daerah Bani Sa’ad merupakan tanah yang paling gersang yang ada di bumi Allah ini. Namun, ketika kami sampai dirumah, kami dapati kambing-kambing kami sudah kenyang dan putingnya penuh dengan susu, lalu memerasnya dan meminumnya. Sedang kambing-kambing tetanggaku tidak didapati setetespun air susu di putingnya. Sehingga mereka berkata kepada tukang gembalanya: “Gembalakanlah kambing-kambing ini dimana kambing-kambing anak perempuan Abi Duaib digembalakan.”
Meski demikian, kambing-kambing mereka pulang tetap dalam keadaan masih lapar dan putingnya tidak berisi air susu setetespun. Sedang kambing-kambing kami pulang dalam keadaan kenyang dan putingnya penuh dengan air susu.
Kami senantiasa mendapatkan tambahan kebaikan dari Allah hingga Muhammad berumur dua tahun dan aku menyapihnya. Muhammad mengalami pertumbuhan yang sangat cepat tidak seperti anak-anak yang lain. Ketika umurnya masih belum mencapai dua tahun dia sudah kelihatan sebagai anak yang kekar dan kuat. Kami kembalikan dia kepada ibunya. Padahal kami masih sangat ingin dia tinggal bersama kami, sebab kami melihat berkah yang ada padanya. Kami memohon pada ibunya, agar mengijinkan Muhammad tetap tinggal bersama kami hingga besar dan kuat, dan dia mengijinkannya.
Dengan demikian kami yakin bahwa berita tentang Muhammad dan berkahnya terhadap keluarga rumah yang ditempatinya telah tersebar ke seluruh penjuru daerah (pedalaman). Tersebarnya berita itu dikuatkan dengan perintah para orang tua kepada para anaknya, “Gembalakanlah kambing-kambing kalian dimana kambing-kambing Halimah digembalakan.”
Ketika kambing-kambing mereka pulang keadaannya tetap seperti semula, sedang kambing-kambing Halimah pulang dalam keadaan kenyang. Melihat hal itu, pasti timbul dalam diri mereka beribu-ribu pertanyaan untuk mengetahui rahasianya. Sebab keadaan Halimah tidak mengalami perubahan, kecuali setelah masuknya anak ini (Muhammad) kedalam rumahnya.
Semua ini berpengaruh dalam menarik perhatian masyarakat pedalaman terhadap Muhammad Saw. sejak dini. Sehingga dia menjadi sorotan, yang suatu saat akan menjadi tiang penjaga ketika Muhammad menerima kepemimpinan umat ini. Sebab, orang-orang akan berkata: “Inilah orang yang telah kami ketahui berkahnya disaat masih kecil. Sehingga siapa yang akan menghalangi kami, jika kami bersamanya dikala dia sudah besar. Barangkali dia dapat mewujudkan kebaikan yang kami tidak mampu mewujudkannya.
Khatimah
Jika menyusui Rasulullah saw. menyebabkan keberkahan bagi Bani Sa’ad, maka mencintai Rasulullah, membela beliau Saw., berjuang menegakkan dan menyebarkan risalah yang beliau saw. bawa, insyaallah semuanya akan membawa keberkahan bagi kehidupan kita. Wallahua’lam!