CintaNya kepadaku jauh lebih dulu ada, dibandingkan cintaku kepadaNya, dan Dia sudah menemukanku, sebelum aku mencariNya (Abu Yazid Al-Bustami qs)

17 Okt 2013

Sebuah Cinta



Sebuah Cinta


   Sebuah cinta, hehehe kata, kata pendapat saya tentang cinta, apakah cinta itu? tentu semua tahu semua artinya, intinya adalah mengikuti apa yang kita cintai...
Nah "rasa" inilah salah satu sifatNya, Sang Maha Cinta, Arrahman Arrahim, mencintai semua makhluk baik diatas dan dibawah...
Baiklah ini pendapat saya pribadi dalam mencintai dengan seperti caraNya...jadi ini pendapat saya mohon khilaf jika ada salah salah kata, saya hanya manusia biasa yang masih belajar.

   Cinta, jika kita mengakui ada Dzat Yang Maha Kuasa, Yang Memerintah Jagat Alam Raya ini yaa seharusnya paham..jika ada rasa cinta dihatimu tentu akan mencintai seluruh makhluk ciptaanNya tanpa kecuali..

   Ehhmm pertama dalam ber Agama, kita tentu semua tahu, semua agama pasti mengajarkan cinta kasih kepada sesama, kenapa masih ada pertikaian, kekerasan mengatasnamakan Agama, kita bangga menindas orang dengan menyebut namaNya seolah memang atasNya..ini menarik saya memikirkan ini sehingga saya menulis ini, tentu ada yang salah..salah siapa?? hayoo hehehehehe
Perlu saya garis bawahi saya juga gak ngerti paham sekularisme yang akhir2ne mulai gencar dan ujung2nya berpikir Atheis, yah tapi sah sah aja itu masalah hati dan keimanan, urusan setiap insan denganNya...

   Setiap Agama mengaku paling benar, menurut saya ya bagus, dan seharusnya seperti itu, tohh merupakan bagian dari keimanan..tapii nahh ini sering kita memaksakan sesuatu yang orang belum siap menerimanya, jadinya salah paham dan berujung konflik..
Karena saya beragama Islam, saya berpikir sederhana secara Islam dari Islam itu sendiri, Rahmatal Lil Alamin, Rahmat Bagi Seru Sekalian Alam, kurang lebih begitu, naahh sudahkah anda menjadi "rahmat" bagi orang lain, orang tua dehh..sudah?

   Saya kagum dengan ucapan Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang mengganggu orang Non Muslim, di negara yang mayoritas adalah Muslim, maka aku menjadi pembelanya di Akhirat" nahhh loo
artinya kita (masih) harus belajar hakikat CINTA itu sendiri..
Contoh simpelnya seperti ini, anda menyukai atau mencintai seseorang bukan? pastii kita akan tetep bersamanya walopun dia sering nyakitin kita dan nyebelin ya kan?itulah cinta..
ibarat makan pasti adakalanya sendok dan piring bunyi karna terantuk ya sama dengan kehidupan..

   Jika kita sudah merasa benar, menurut saya itu sudah sombong kecil, lebih lebih berani ngomong Kafir..Ya Allah saya takut sekali sekalipun itu tidak sama dengan akidah saya, kita beragama tujuannya apa?? menjadi juru kavling Surga??merasa paling dekat denganNya??sombong sekali, menurut saya..menurut saya loo
alasan saya beragama, ya belajar tentang diri, dan cinta itu sendiri..bagaimana menurutiNya dan patuh kepadaNya...
Agama diturunkan sebenarnya itulah tanda CintaNya yang hakiki, Dia tidak rela ciptaanNya hilang pegangan dan menganiaya dirinya sendiri..
Kita? berani men kotak2an aliran paling benar, agama yang paling benar, jika kita taat dan paham tentang anjuran dan ajaran masing2 agama kita masing2 saya yakin justru kita tidak seperti itu..ini adalah cinta yang dewasa..

   Kata kata alm Gus Dur yang keren menurut saya adalah "jika kita berbuat baik kepada sesama dan bermanfaat kepada sesama, mereka tidak akan tanya apa agamamu", bayangin aja jika bisa berbuat seperti jaman para Sahabat, para Tabi'in tentu kita sama saja dengan dakwah (syiar) dengan sendirinya, ya dengan "prilaku" kita, seperti kesederhanaan Rasulullah SAW, Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, Imam Ali dsb...

"jika kita tidak bisa menghargai seseorang karena berbeda dengan kita, maka hargailah dia semata mata karena sama sama ciptaanNya" perkataan Habib Luthfi bin Yahya..

   Kita sering berlindung dibalik ajaran Agama, mengatasnamakan Agama untuk membenarkan tindakan kita, semua Agama menurut saya benar, tentu wajib kita yakin agama kita paling benar, tapi jangan paksakan "keyakinan" kita kepada yang tidak sepaham..Syaikh Siti Jenar pun berbicara, ribut tentang agama adalah (garis besarnya) memalukan dan seharusnya tidak perlu terjadi..kita beragama untuk menujuNya, tentunya seperti kata pepatah banyak jalan menuju Roma, lebih2 jalan menuju kepadaNya?? ya kalau saya yakin agama Islam yang paling benar, tapi saya lom berani menunjuk agama lain salah, orang saya masih belajar pada agama sendiri, masih terlalu dini "menilai" agama orang lain, lebih2 masalah iman itu urusanNya, kehendakNya, karena berkaitan dengan hidayah..

   Serahkan kepadaNya, kita perlu bersandar kepadaNya agar diberi kekuatan Iman, Ihsan dan Islam bagi yg Muslim dll bagi yang agama lain..bahkan kita dianjurkan berperang juga karna jika kita di ganggu dan diperangi terlebih dahulu?? bukan terlebih dahulu memulai perang..hehehhe
yang perlu saya garis bawahi adalah: yang cacat itu Umatnya bukan Agamanya..
saya yakin Dia, tidak mungkin menyuruh berbuat kekerasan,orang elegant ya harus dengan cara elegant jika ingin "menegur" orang yang salah..

jika kita mengaku berAgama, tindakan kita juga harus berAgama, mengaku BerTuhan ya harus dengan tindakan orang berTuhan..
jika kita bangga berAgama yukk mari bersama2 berlomba2 menunjukkan ajaran cintaNya dalam keyakinan agama masing masing.

"jika kita ingin mencela orang, lihatlah baik baik celamu, pasti celamu lebih banyak dari orang yang akan kamu cela" - Sayyidina Umar bin Khattab..

jika ingin belajar cinta dengan beragama cobalah renungkan cara Waliyullah Wanita ini, Rabi'ah al Adawiyah yang dijuluki The Mother of Grand Masters, tentunya dengan sikap dewasa dalam membacanya dan menelaahnya..

   Dan saya akhiri tulisan saya ini dengan Alhamdulillah, ini hanya pendapat saya pribadi dengan pengalaman saya sendiri, jika ada salah (tentu banyak salahnya) itu semata mata saya hanya masih belajar, dan hanya kesempurnaan milik Allah SWT semata saya dapat menuliskan sedikit uneg2 saya hehehehe

"sebaik baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaaat bagi sesamanya" - Nabi Muhammad SAW


Sekian,
Wassalam










Eka Mauluddin Nurochman


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: