Dua tokoh Ulama datang mengunjungi Rabiah, dan keduanya lapar
"Mungkin dia akan memberikan kami makanan,sehingga terobati cobaan lapar ini". kata mereka satu sama lain.
Ketika mereka duduk ada serbet dengan dua roti diletakkan di depan mereka. Tapi sebelum mereka ditawari dan menyentuh roti tsb, tiba tiba ada pengemis yang datang meminta makanan, dan dengan cepatnya oleh Rabiah dua potong roti itu diberikan pada pengemis itu, Meski kecewa tapi kedua ulama tsb diam saja..
Tak lama berselang ada pembantu tetangga memasuki rumah dengan beberapa roti hangat.
"Majikanku mengirim hadiah roti ini," jelasnya.
Rabiah menghitung roti pemberian tetangganya, Ada delapan belas. "Mungkin ini bukanlah bagian yang diberikan/dikirimkan untukku". Kata Rabiah
pembantu tsb mengambil kembali roti itu dan membawa pergi.
Beberapa saat kemudian dia kembali lagi, sambil berkata benar ini roti yang dimaksudkan untuknya (sdh di tambahkan, karena tadi pembantu ini dlm perjalanan sempat mencicipi dua potong, dia ceritakan hal itu pada majikannya, dan di beri ganti tambahan).
Rabiah menghitung lagi, dan menemukan ada dua puluh roti. Dia sekarang mau menerima roti itu.
"Ini adalah apa yang majikan Anda kirimkan untuk saya, terima kasih," katanya.
Dia hidangkan roti itu pada kedua tamunya yang menyantapnya dengan lahap penuh rasa syukur..
Setelah puas mereka bertanya pada Rabiah:
"Apa rahasia di balik ini? Kami sangat ingin makan roti Anda tadi, tetapi Anda mengambil itu dari kami dan memberikannya kepada pengemis. Kemudian Anda mengatakan bahwa delapan belas roti itu bukan untuk Anda. Ketika datang dua puluh, Anda menerima mereka".
Rabiah menjawab,
"Aku tahu ketika Anda tiba bahwa Anda lapar," jawab Rabiah. "Saya berkata pada diri sendiri, Bagaimana saya bisa menawarkan hanya dua potong roti untuk dua tamu yang datang dari jauh? Jadi, ketika pengemis datang ke pintu saya memberikan kepadanya dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, "Ya Allah, Engkau telah mengatakan bahwa Engkau akan selalu beri ganjaran lipat sepuluh, dan ini saya sangat yakin. Sekarang aku telah memberikan dua roti pada orang yang lapar untuk menyenangkan-Mu, sehingga Engkau Pasti memberi imbalan 20 potong roti sebagai gantinya. "Ketika delapan belas roti di bawa oleh tetangga saya, saya yakin Tuhanku tak pernah mengingkari janji-Nya, berarti ada kekeliruan di situ, mungkin roti tsb bukan untuk saya karena jmlh nya hanya 18, ketika dia kembali dengan 20 potong roti. Saya yakin bahwa itulah ganjaran yang sebenarnya"..
Dikutip dari FB Habib Adeng Fadaq