Adalah fakta bahwa Rasulullah Muhammad tercipta sebagai manusia paling dimanja Allah swt. Beliaulah satu-satunya Nabi yang sering diberi anugrah tanpa harus mengajukan permintaan maupun wasilah syarat yang rumit demi terkabulnya semua harapannya. Ketika Musa merasa kebingungan dan khawatir terhadap perlawanan Fir’aun dan sekutunya , Musa meminta kepada Allah Swt agar dilapangkan dadanya demi kesuksesan dakwah yang ia emban. “Robbi srohli Sodri Wa Yassirli amri” Toha : 25. Sebaliknya, Allah telah lebih dahulu melapangkan dada Muhammad sebelum dihadapkan kepada orang-orang kafir, para pembangkang dan munafikun. “Alam Nasroh Laka Sodrok” Alinsiroh : 1.
Ibrahim merasa dirinya belum aman dari kriteria manusia-manusia yang terhina di hari kiamat kelak, ia pun meminta perlindungan Allah seraya berdo’a : “ Wala Tuhzinaa Yaumalqiyaamah” ali imron : 194 , Disisi lain Allah Swt telah memberi garansi dan berjanji kepada Muhammad beserta umatnya semenjak di dunia, terkait masalah perlindungan dari kehinaan di hari kiamat.“Yauma Layuhzi llahu Nabiyya”. Attahrim : 8.
Keistimewaan yang tersirat dari sosok Muhammad di antara para Rasul dan Nabi lainnya adalah : Bahwa semua mukjizat yang Allah berikan kepada para Nabi sejak Adam sampai Muhammad, Karomah para Wali dan Maunah bagi orang awam di seluruh dunia ini merupakan pancaran dari hakikat mukjizatNya Rasulullah Muhammad. Allah Swt berkata : “ Jika bukan karena Kamu, maka alam semesta ini tidak akan Aku ciptakan” – .
karena itu tidak ada satupun mukjizat para Nabi yang tidak dimiliki Muhammad.
Mukjizat Muhammad untuk Adam
Berikut sedikit bukti yang telah dan akan nyata atas keistimewaan mutlak seorang Rasulullah Muhammad bagi para Khalifah Allah di bumi ini:
- Perihal keutamaan ilmu Adam dibandingkan malaikat sampai perintah Sujud terhadap Adam. Ternyata Malaikat bersujud kepada “Nur Muhammad” yang telah Allah letakkan dalam diri Adam. Sudah jamak diketahui bahwa Nur Muhammad adalah mahluk pertama dari semua Ciptaan-Nya.
- Mahar pernikahan dua sejoli yang bersemayam di surga ini adalah dengan membacakan “Sholawat kepada Rasulullah Muhammad”. Ketika Adam merasa bingung dengan kewajiban maharnya, Allah swt menunjukkan jalan keluarnya, yaitu dengan menyuruh Adam agar berwasilah melalui kekasihNya “Habibullah” Muhammad. Wasilah Adam kepada Allah dengan ‘derajat keutamaan Habibullah yang tidak diketahui hakikatnya kecuali DIA”.
- Adam merasa heran atas perlakuan Khusus Allah swt terhadap Muhammad setelah melihat tembok arsy yang tertulis nama Muhammad bersanding dengan asma Allah. Adam pun bertanya langsung kepada sang Khaliq perihal tulisan itu. Allah Swt menjawab :” dia adalah kekasihku “Habibullah”, Muhammad adalah salah satu dari keturunanmu yang akan diutus sebagai nabi terakhir, walaupun nabi terakhir, Muhammad adalah Pioner dari para utusanku di akherat kelak. Dan Aku menciptakan alam semesta seisinya ini semata-mata hanya untuk dia”.
- Keistimewaan derajat Muhammad pula yang menjadi wasilah ampunan Adam saat Adam dan Hawa terusir dari Surga. Sampai akhirnya dua sejoli ini diampuni dan dipertemukan kembali di tanah Arofah tepatnya di jabal Rahmah.
- Pengakuan dan pengukuhan bahwa Muhammad adalah keturunan terbaiknya. Hal ini dinyatakan langsung oleh Adam ketika Rasulullah Muhammad melangsungkan Isra’ Mi’rajnya dan menemui beberapa Nabi, termasuk Adam.
- Syafaat Udzma, Hanya Rasulullah Muhammad yang sanggup memberikan pertolongan kepada umat manusia dihari kiamat kelak. Tatkala semua Nabi termasuk Adam menolak memberikan syafaat kepada umatnya, mereka gelisah dengan keselamatannya sendiri-sendiri. Sementara Muhammad – sang wasilah agung ini memanggil-manggil pengikutnya – : “ummati- ummati” – mengharap ampunan terhadap umatnya terutama ahli maksiat. Beliaulah satu-satunya Nabi yang berani mengorbankan dirinya di hari yang paling mengerikan itu. Karena alasan ini pula mengapa umatnya wajib mencintai Rasulullah, lebih dari harta, keluarga bahkan nyawa kita sendiri. Beliau lah sang penyelamat dan wasilah agung di hari dimana harta dan anak tidak lagi bermanfaat kecuali mereka yang datang dengan hati yang selamat. – Ya Rasulallah.
- Gelar Habib sebenarnya sudah sangat mulia dan lebih dari cukup. Diantara makna Habib adalah kekasih sejati, pecinta yang merasakan apapun yang dirasa sang kerkasih, dan memberikan apapun yang di mau tanpa harus dimintai dahulu. Berbeda dengan gelar Khalil yang disematkan kepada Ibrohim, Khalil hanyalah teman mulia saja, bandingkan dengan Kekasih sejati. Tidak salah jika Adam sering meminjam perantara Habib ini kepada Allah Swt.
- Disamping sebagai Habib, Rasulullah Muhammad pun diberi gelar SAYYYED –sang pemimpin/ ketua besar- bagi seluruh umat manusia semenjak Adam sampai hari akhir kelak. Dalam satu riwayat beliau berkata : ANA SAYYIDU WALADIBNI ADAM WALA FAKHR – Alhadis. Hadis ini pula yang memansuh / menghapus dilarangnya memberi gelar SAYYID kepada Rasulullah saat kita membaca sholawat setelah Tasyahhud dalam Sholat. ucapkanlah : ALLAHUMMA SOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALIH
Ringkasan singkat ini hanyalah gambaran sangat kecil dari semua Rahasia keistimewaan Muhammad yang takkan pernah habis tertulis bahkan oleh lautan tinta. Sesuatu yang tidak dapat diambil hikmah dan manfaatnya secara penuh, hendaknya jangan kau tinggalkan semuanya. Semoga cinta sejati kita
kepadanya benar adanya, bukan sekedar pemanis bibir dan perlawanan bodoh lagi sadar yang sering membuat Beliau terluka dan menangis di alam sana.
Maafkan segala khilaf dan semua kesengajaan ini ya Rasulallah..